Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Risma

23 Februari 2014   02:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:33 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Siapa yang tak kenal Ibu Tri Rismaharini, yang menjabat sebagai  Wali Kota Surabaya saat ini? Boleh dibilang Bu Risma merupakan wali kota yang sangat populer dan adalah salah satu pejabat terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini. Apalagi beliau baru saja terpilih menjadi wali kota terbaik dunia untuk periode bulan Februari menurut versi Citymayors.com.

Bu Risma adalah contoh salah satu pejabat yang amanah dan menjadikan jabatan untuk mengabdi bukan untuk mencari keuntungan pribadi dan kelompoknya. Bukan pejabat yang aji mumpung. Hal ini menunjukkan Bu Risma adalah pribadi yang baik.

Bu Risma berusaha menjadi pejabat baik yang takut akan Tuhan dengan menjalankan tugas sebaik-baiknya. Tentu itu hal yang baik. Selama ini jarang kita menemui pejabat yang begini.

Tetapi di dunia ini, tidak setiap orang yang ingin menjadi baik akan diterima dengan baik-baik. Bahkan ada yang hendak mencelakakan.

Bu Risma yang sudah membuktikan diri sebagai pejabat yang baik yang jauh dari korupsi pun ada yang mengusik dan tidak menghendaki.Tak heran muncul indikasi beliau hendak mundur dari jabatannya.

Jadi Baik Belum Tentu Baik Bagi yang Lain

Bisa jadi kalau kita mau jadi orang baik malah banyak musuhnya. Contohnya kalau  kita bekerja dalam sebuah instansi dan selalu bekerja sesuai prosedur dan jujur, maka siap-siaplah dituduh sok baik atau munafik.

Kalau kita sebagai bawahan dan selalu bersikap baik dalam bekerja, bisa-bisa akan dilabeli suka cari muka atau cari perhatian. Padahal itu sudah merupakan karakter kita.

Bila kita selalu merasa terpanggil untuk menasehati atau mengingatkan orang lain atas kesalahan yang terjadi, mungkin saja akan ada yang sewot dan kita akan mendapat stempel sok baik atau sok bijak. Risikonya kita juga bisa dimusuhi dan disewoti dengan kata-kata 'kalau mau ceramah di rumah ibadah saja, jangan di sini!'

Pernah ada teman yang merasa masih mampu dan menolak pemberian sembako yang dibagikan ke rumah-rumah  dan menyarankan untuk diberikan kepada yang butuh saja. Bukannya mendapat apresiasi dari yang lain malah dibilang sok kaya.

Kuat Menjadi Orang Baik

Menjadi orang baik itu sulit. Itu jelas. Cobaannya pasti banyak. Tetapi bagaimana pun semoga menjadi orang baik tetap menjadi tujuan hidup kita.

Sayangnya dalam kenyataan, tidak sedikit orang-orang baik yang menjadi korban keadaan, sehingga jalannya menyimpang. Ikut arus atau akibat pergaulan. Tak kuat menahan godaan. Untuk itulah kita perlu yang namanya pegangan, agar tidak terlepas dari pedoman kebajikan hidup.

Bagi yang punya agama tentu pegangannya adalah ajaran agama yang diyakini kebenarannya. Dalam hal ini pasti lengkap petunjuk untuk menjadi orang baik dan bagaimana tetap menjadi orang baik.

Yang pasti selalu meneladani junjungan dalam agama kita. Sebab perjalanan hidupnya di dunia adalah merupakan contoh nyata untuk menjadi pedoman. Itu ibarat merupakan sebuah peta agar sampai tujuan untuk menjadi baik.

Dalam bergaul carilah orang-orang yang dapat menjadi panutan atau berteman dengan mereka yang rindu akan kebenaran. Yang mau mengingatkan ketika kita salah.

Ingat akan Tuhan akan menjadi kekuatan kita yang luar biasa untuk tetap menjadi orang baik. Bahwa Tuhan menciptakan kita adalah untuk menjadi orang baik dan dunia ini adalah kesempatan terbaik yang kita miliki.

Ingat juga, bahwa setiap apapun perbuatan kita selama hidup, pada waktunya nanti pasti akan ada balasannya. Yang baik mendapatkan balasan yang baik dan perbuatan yang tidak baik pasti akan menerima balasan yang sama. Itulah kebenarannya.

AFIRMASI:
Tuhan, kami sadar bahwa Engkau sungguh Menghendaki kami menjadi makhluk yang baik dalam kehidupan kami ini. Semoga kerinduan kami untuk hidup dalam kebajikan akan terjadi sampai kehidupan kami berakhir nanti.

@refleksihatimenerangidiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun