Baru pintar sedikit sudah merasa paling pintar dan dengan sok membodoh-bodohi orang lain. Baru punya harta lumayan sudah merasa paling kaya, sehingga merasa sudah pantas menghina-hina orang miskin. Baru punya ilmu agama tak seberapa sudah merasa hebat, sehingga merasa berhak menghakimi penganut agama lain. Baru tekun beribadah sudah merasa paling dekat dengan Tuhan, sehingga merasa paling tahu soal Tuhan dan melecehkan yang lain.
Dalam hal menulis, karena banyak yang baca dan banyak pula yang memuji di media sosial sudah melambung ke langit ke tujuh dan lupa turun ke bumi, lantas merasa tulisannya yang paling bagus. Mulailah merasa tulisan si itu jelek, tulisan si ini 'ancur banget'. Lama-lama rasa semakin membumbung saja.
Sadar atau tidak sifat merasa lebih baik, lebih benar, atau lebih hebat ini seringkali menjerumuskan kita dalam kesombongan. Ketika kita menutupi dengan mengatakan, saya tidak sombong justru itu menunjukkan sebuah kesombongan.
Lihat Kenyataan Diri
Siapakah saya atau kita ini? Tentu saja manusia yang diciptakan Tuhan. Kenyataannya sebagai manusia pasti dianugrahi yang namanya Hati Nurani, pelita yang akan menerangi perjalanan hidup kita. Kenyataannya adalah kita perlu untuk bercermin, bukan hanya merasa dan merasa.
Bercermin dan bertanya-tanya: Pantaskah sudah saya ini menjadi manusia yang dikarunia akal dan budi. Apakah kenyataannya sudah jadi manusia yang sesuai hakekatnya untuk bisa saling mengasihi?
Ketika kita lupa untuk melihat kenyataanya, maka tanpa sadar akan selalu merasa baik-baik saja, walau kenyataannya kesalahan dan ketidakbenaran terus dilakukan. Tetapi kenyataannya untuk hal ini kita sulit untuk mengakuinya.
AFIRMASI:
Tuhan, semoga kami dijauhi sifat-sifat untuk selalu merasa paling baik dan benar, sehingga tidak jatuh ke dalam kesombongan yang justru membuat kami menjadi yang paling tidak baik dan tidak benar. Tuhan, biarlah kami hidup dalam kebaikan tanpa perlu menghitungnya. Sebab menjadi baik dan benar sesuai Kehendak-Mu sudah merupakan kewajiban kami.
@refleksihatimenerangidiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H