Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Malu

14 Maret 2014   05:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:57 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyalahgunaan Kemaluan

Soal yang satu ini benar-benar tak kalah bahayanya dengan penyalahgunaan obat terlarang. Menggunakan kemaluan dengan tidak semestinya bisa dikatakan termasuk penyalahgunaan alat terlarang loh.

Namanya alat terlarang semestinya tidak digunakan sembarangan. Tapi sudah berapa banyak yang sembarangan digunakan tanpa malu-malu. Tidak saja oleh yang sudah tua-tua. Tapi yang muda-muda juga tak mau kalah. Bahaya.

Yang membahayakan juga adalah penyalahgunaan alat terlarang ini dalam bentuk dipamerkan dengan tidak malu oleh yang punya. Sebaliknya yang melihat pun tidak malu, sehingga nafsu jadi memburu. Ujung-ujungnya terjadi penyalahgunaan alat terlarang lagi. Kacau.

Malu pada Diri Sendiri

Pada dasarnya setiap manusia pasti memiliki sifat malu. Sifat yang dapat menjadi manusia terhindar dari perbuatan memalukan.

Yang bisa menghindari kita dari perbuatan memalukan apabila kita bisa menggunakan sifat malu pada diri sendiri. Saya percaya ketika awal-awal kita melakukan hal yang memalukan pasti ada rasa malunya. Cuma lama-lama rasa malu itu semakin memudar.

Ketika hendak melakukan hal yang memalukan, bila kita tahu malu akan merasa sebagai manusia tidak pantas melakukannya. Dengan demikian perilaku memalukan dapat terhindari.

Selain memiliki rasa malu pada diri sendiri, tentu saja kita dapat melatih diri dengan malu kepada Sang Pencipta. Sebab di mana pun keberadaan kita dan melakukan apa saja di tempat tersembunyi sekalipun tak akan lepas dari pantauan-Nya.

AFIRMASI:

Tuhan, sadarkan kami agar memiliki sifat tahu akan malu, sehingga terhindar dari berbuat hal yang memalukan. Sadarkan kami untuk selalu menjaga kelakuan yang berhubungan dengan kemaluan kami, sehingga terhindar dari menyalahgunakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun