Mencari Kekayaan di Luar
Hal yang paling menarik sepanjang jaman bagi umat manusia adalah mencari kekayaan akan harta benda sampai rela melakukan apa saja. Bahkan rela bekerja sama dengan setan dan melakukan hal yang merugikan sesamanya. Kekayaan yang tidak habis sampai tujuh turunan pun belum akan memuaskan.
Demi semua kekayaan harta benda, tidak sedikit pula yang membiarkan hatinya dalam kemiskinan. Miskin kasih, miskin empati, miskin kepedulian, miskin kejujuran, miskin spiritualitas dan miskin rasa hormat. Lupa untuk memupuk kekayaan hati berupa kasih sayang, peduli, memiliki rasa hormat pada siapa pun, setia dalam kebaikan dan kejujuran.
Padahal kita sadar, kekayaan di luar tak berarti apa-apa setelah nafas sudah tak ada lagi di badan. Hanya harta kekayaan yang ada di dalam yang berarti setelah kematian. Mengapa memperkaya batin tidak lebih menarik daripada memperkaya harta benda? Kita memang semakin pintar, namun kita tak menyadari bahwa kita semakin tersesat. Itulah cerdiknya dunia memperdaya kita.
Mencari Sensasi
Kisah Nasruddin kalau mau juga bisa dihubungkan dengan hal mencari sensasi. Pada masa kini di antara kita ada yang melakukan hal-hal lucu dan aneh demi mencari sensasi. Bahkan melakukan hal yang bodoh sama sekali. Tidak peduli ada yang akan merasa tertipu. Apalagi pada kemajuan teknologi saat ini, orang bisa melakukan apa saja atau berita bohong demi untuk mencari simpati.
Contoh yang umum adalah ada artis yang ribut dan diberitakan media secara luas. Ada pihak yang berseteru saling serang, ternyata di belakang layar malah tertawa-tawa. Padahal cuma pura-pura demi untuk mencari sensasi atau kepopuleran. Contoh kecilnya ada yang membuat judul tulisan yang heboh untuk menarik perhatian, tapi antara judul dan isi tak ada hubungan. Kok kayak saya ya?
Tanpa kita sadari sekarang ini banyak kejadian aneh dan lucu di sekitar kita yang cuma mencari sensasi dan yang menyedihkan telah memperdaya kita. Tak jarang juga membingungkan kita untuk menentukan mana yang benar dan mana yang bohong.
Sibuk mencari sensasi demi kepentingan pribadi, sehingga lupa mencari sejati diri. Perubahan hidup yang semakin membuat kita lupa akan hakekat kehidupan ini. Semoga kita tidak mengalami.
Afirmasi:
Tuhan, ijinkan dan semoga pencarian hidup kami selalu mengarah ke dalam untuk menemukan kesadaran. Mencari-cari sumber kesalahan pada diri sendiri dan mencari kekayaan sejati di samudra hati yang paling dalam sampai kami dapat melihat wajah kami yang sesungguhnya.