Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mencari

24 Maret 2014   00:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:35 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Itu sebabnya ada kata bijak yang mengatakan: Mereka yang selalu mau melihat ke dalam dirinya, maka akan selalu merasa sebagai orang yang paling bersalah. Namun mereka yang lebih memilih melihat ke luar, maka orang lain yang selalu dianggap bersalah.

Mencari Penyelesaian Suatu Masalah di Luar

Bukan rahasia lagi saya pikir, bila ada  yang bermasalah dalam keluarga, lalu mencari penyelesaiannya di luar. Suami, istri dan anak semuanya kompak. Yang bermasalah dengan pasangannya, lalu mencari penyelesaiannya dengan mencari pasangan lain. Apakah akan menyelesaikan masalah di dalam keluarga?

Anak yang bermasalah dengan orangtuanya di dalam rumah, pergi mencari penyelesaiannya di luar rumah. Pergi nongkrong-nongkrong atau coba-coba memakai obat terlarang. Pergi kebut-kebutan. Apakah masalahnya selesai?

Tentu kita sudah tahu jawabannya, kemungkinan besarnya yang terjadi adalah akan memperparah masalah yang ada  dan menciptakan masalah baru.

Berapa banyak yang akan mencari penyelesaian masalah di dalam keluarganya dengan tidak mencari penyelesaian di luar. tentu saja ada dan itu merupakan pilihan yang terbaik. Tetapi hari ini, berapa banyak pula masalah dalam keluarga bisa di umbar ke luar sampai ke mana-mana?

Mencari Kebahagiaan di Luar

Hidup sejatinya adalah pencarian atau berjalan pulang ke dalam diri. Rumah sejati dan abadi tempat di mana kebahagiaan akan ditemukan. Tetapi bagi saya yang masih hidup dalam kebodohan batin, apa yang ada di dalam itu terasa gelap. Dunia luar yang terang-benderang pastinya lebih menarik untuk dicari.

Mencari dan mendapatkan  istri yang cantik rasanya akan membahagiakan. Jalan-jalan ke tempat wisata yang indah sampai ke ujung dunia, mencari pujian, menikmati makanan enak dianggap sebagai cara untuk mendapat kebahagiaan.

Benarkah akan benar-benar membahagiakan?

Sejatinya kebahagiaan itu adalah ketika kita mau mencarinya ke dalam diri. Ke dalam samudra hati yang maha luas. Ketika kita menemukan di dalam hati yang selalu bersyukur dan berterima kasih tanpa syarat atas apa pun yang kita alami. Semuanya sudah tersedia di dalam, tinggal kita mencarinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun