Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Permata

26 Mei 2014   16:52 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:06 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak heran, kalau memiliki sikap 'tidak mengungguli orang lain' merupakan pusaka yang pantas disimpan dengan baik. Lebih berharga daripada intan berlian. Sebab tidak setiap manusia bisa memilikinya dan termasuk 'barang' langka.

Tetapi kehidupan memang sudah membutakan, sehingga yang palsu dikira asli dan yang asli dianggap palsu. Segala permata dunia terlihat asli. Ada wujudnya. Tapi sesungguhnya adalah palsu. Tidak sejati. Tetapi permata - pertama hati, seperti sifat tidak mengungguli orang lain atau kerendahan hati yang merupakan pusaka sejati malahan dikira palsu. Sebab tak ada wujudnya. Oh, dunia....

Afirmasi :

Tuhan, di kala dunia semakin menuju kepada kegelapan, dimana yang palsu dikejar dan yang asli ditinggalkan, semoga kami masih memiliki kejernihan pikiran dan kebeningan hati untuk memilih yang benar - benar kesejatian hidup.

katedrarajawen@refleksihatimenerangidiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun