Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kebutuhan

2 Juni 2014   22:50 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:47 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Ada yang demi memenuhi keinginannya akan harga diri agar terpandang menenteng tas yang harganya ratusan juta. Tetapi di rumah tidak memandang harga diri pembantunya dan menganggap remeh sekelilingnya. Ya, memang ada - ada saja.

Memahami Tujuan Hidup

Apa tujuan hidup kita di dunia? Secara keduniawian tentu kita masing - masing akan punya tujuannya. Tetapi yang paling pokok hidup bukanlah untuk sekadar memenuhi segala nafsu keinginan demi mendapatkan kesenangan atau kebahagiaan semu. Kebahagiaan yang semakin dikejar dengan memenuhi nafsu keinginan pada akhirnya tidak akan membahagiakan lagi. Hidup menjadi jenuh ketika tak ada yang bisa dikejar lagi.

Sejatinya hidup kita adalah membina diri dengan mengendalikan segala nafsu keinginan yang masih bergelora dan kemudian bisa hidup kembali kepada pemenuhan akan kebutuhan  utama yang memang harus demi kelangsungan hidup.

Hidup terbelenggu dengan mengikuti nafsu keinginan yang kita harapkan untuk mendapatkan kebahagiaan, tanpa kita sadari justru membuat kita menderita. Namun pada saat kita bisa mengendalikan segala nafsu keinginan itu dengan sendirinya kebahagiaan itu menjadi milik kita.

Sejatinya tujuan hidup kita salah satunya adalah pengendalian diri agar segala keinginan yang masih ada dapat dikendalikan, sehingga membuat kita tidak selalu memenuhinya. Ibarat budak yang selalu harus mengikuti keinginan tuannya. Jadi jangan sampai kita menjadi budak dan keinginan menjadi tuan.

Apakah dengan memenuhi segala keinginan akan  segala kebutuhan pelengkap dan kemewahan  akan membuat hidup kita lebih berharga diri lebih daripada hidup yang dapat mengendalikan segala keinginan yang berlebih?

Pikirkanlah! [seperti yang sering dituturkan Krisna dalam drama seri Mahabrata]. Iya, jadi ikutan berpikir untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

katedrarajawen@refleksihatimenerangidiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun