Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Biji

6 Juni 2014   18:11 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:01 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biji - Biji Kejahatan

Sebaliknya dengan kata - kata dan perbuatan kita pun memiliki kesempatan menyemaikan biji kejahatan yang meracuni kehidupan.

Tutur kata yang seenaknya, menyebarkan berita palsu atau fitnah, kata - kata kasar yang menyakitkan dan membunuh perasaan. Semua itu tentu akan berbuah juga pada waktunya dan kita pula yang akan memetik buahnya.

Pernahkah kita membayangkan akibat kata - kata menyakitkan kita bisa menimbulkan dendam dan hawa negatif dari dendam itu pada akhirnya akan menyerang diri kita dalam bentuk penyakit?

Bisa bayangkan bila di mana - mana kita menanam biji kejahatan dan kita tidak merasakan itu sebagai kesalahan, sehingga tidak ada rasa tobat. Bukankah buah dari biji kejahatan yang telah ditanam akan kita petik?

Mengapa dikatakan introspeksi diri atau melakukan pertobatan itu merupakan sesuatu hal yang penting dalam kehidupan kita? Sebab bisa jadi tanpa kita sadari kita telah menyemaikan biji - biji kejahatan di mana - mana. Apa jadinya kalau sampai tidak ada kesadaran untuk bertobat.

Ehmm..bisa - bisa urusan bertobat pun kini sudah menjadi hal yang diremehkan. Tetapi tidak perlu malu untuk melakukan walau dunia menertawakan!

Afirmasi :

Tuhan, semoga kami dalam keinsyafan untuk selalu ingat menanam biji - biji kebaikan dalam hidup kami di mana dan kepada siapa saja. Semoga kami juga selalu dalam keinsyafan untuk berintrospeksi diri, agar terhindar dari kesalahan tanpa menyadarinya.




katedrarajawen@refleksihatimenerangidiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun