Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Petunjuk

23 Juli 2014   00:24 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:32 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pada saat menghadapi masalah atau hal yang tidak bisa kita putuskan sendiri biasanya kita akan meminta petunjuk kepada Tuhan dalam doa. Begitu pula ketika kita harus mengambil keputusan penting, maka kepada Tuhan pula kita menghadapi sebagai Yang Paling Dipercaya yang akan memberikan Petunjuk - Nya.

Kemudian dengan percaya diri kita katakan bahwa apa yang kita lakukan atau keputusan yang telah kita ambil sebagai Petunjuk dari Tuhan. Benarkah demikian kebenarannya?

Kemauan Ego

Ada yang menarik dalam sinetron 'Para Pencari Tuhan' yang ditayangkan salah satu stasiun televisi nasional setiap bulan Ramadhan. Sebab sangat keseharian kisahnya. Membuat kita terhibur dan merenung.

Dalam salah satu bagian dikisahkan Pak Jalal yang sedang galau dengan keinginan Udin, hansip yang ingin mempersunting putrinya, Kalila. Tentu saja Pak Jalal tak sudi bermenantukan Udin yang hanya seorang hansip kampung. Mana tampangnya jelek dan menyebalkan serta selalu membuat Pak Jalal dongkol.

Untuk itu Pak Jalal meminta Petunjuk kepada Tuhan dalam doanya agar diberi tanda - tanda untuk jodoh putri tersayangnya. Dalam adegan tersebut sekilas tanda - tanda muncul, yakni tampang si Udin yang konyol dan mengesalkan bagi Pak Jalal.

Pak Jalal kaget setengah mati, seakan tak percaya. "Kenapa harus Udin, Tuhan," tanya Pak Jalal. Begitulah kemudian muncul sosok Udin ketika Pak Jalal sedang dalam hening. Lagi - lagi Pak Jalal tak percaya dengan petunjuk yang ada. Apa yang terjadi malah dianggap sebagai godaan.

Kita seringkali meminta Petunjuk kepada Tuhan, tetapi seringkali pula kita menolaknya sebab tak sesuai dengan kemauan ego kita. Apakah minta petunjuk kepada Tuhan hanya basa - basi?

Tak jarang demikian, ujung - ujungnya kita mengatasi masalah dan mengambil keputusan sesuai dengan kemauan ego dengan mengabaikan Petunjuk Tuhan atau malah berganti memberi petunjuk pada Tuhan. Kurang ajar, kan?

Bertanya dan Menyalahkan Tuhan

Apa yang dilakukan sosok Pak Jalal, sekali lagi secara nyata menggambarkan diri kita. Saya kira memang ada maksud menyindir keadaan kita selama ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun