Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Tawa

9 September 2014   05:58 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:14 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Ada yang tidak suka tertawa? Ke laut saja! Bunuh diri? Tidak, tapi  supaya bisa tertawa sepuasnya kalau takut tawanya dapat dilihat orang lain.

Pada zaman sekarang, ketika tekanan hidup semakin berat, maka amarah lebih menjadi pilihan. Tertawa pun terlupakan. stres jadi teman. Penuaan dini tak terhindarkan.

Hidup tak bisa tanpa ada tawa. Ibarat sebuah taman akan menjadi gersang tanpa kehadiran bunga - bunga yang bermekaran.

Tertawa untuk Menyehatkan raga dan jiwa

Betapa ajaibnya dari sebuah tawa. Siapa yang masih bisa tertawa lepas dan tulus menandakan masih ada kebahagiaan hidup bersamanya.

Sebab tawa dapat menghilangkan ketegangan dan menenangkan jiwa. Tawa dapat  membuat tubuh menghasilkan hormon endorphine yang akan memberikan rasa nyaman pada tubuh.

Orang - orang yang sakit dan mau berusaha tertawa, maka  akan lebih cepat memberikan kesembuhan. Tertawa mendatangkan rasa nyaman pada tubuh, itu berarti proses kesembuhan menjadi lebih mudah.

Apabila kita hidup dapat selalu bersyukur dan berterima kasih, dalam keadaan sesulit dan dan semenderita apa pun pasti kita masih dalam tertawa. Minimal kita akan belajar menertawakan hidup yang sedang kita jalani. Bukankah alangkah bahagianya bila masih bisa tertawa dalam kesulitan dan penderitaan?

Bisa menertawakan diri sendiri atas kesalahan dan kebodohan yang telah dilakukan pun bisa membuat kita terlepas dari beban dan membuat kita lebih belajar serta merenungi akan kesalahan dan kebodohan tersebut. Beranikah menertawakan diri sendiri?

Menonton  Tawa

Sekarang ini demi untuk mengundang  tawa kita, para pelawak bekerja keras.dan memakai  berbagai cara. Karena mereka akan mendapatkan bayaran yang setimpal demi memberikan hiburan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun