Ada lagi contoh dalam kehidupan kita sehari-hari. Tentu tidak sedikit dari kita yang menyalahkan aturan yang melarang dan akan mendenda bagi yang memberi uang kepada pengemis di jalanan.
Kenapa orang mau berbuat baik dengan bersedekah malah dilarang dan akan kena denda? Membingungkan tentunya.
Karena tak dipungkiri menjadi pengemis itu sudah dijadikan lahan bisnis, sehingga yang jadi pengemis tidak sedikit yang lebih kaya dari pemberinya. Selain itu dengan kita memberi para pengemis uang akan menciptakan lahan bagi orang-orang yang malas bekerja.
Di Balik (apa yang kita anggap) Kebenaran itu Ada Salahnya
Kembali ke kasus jawaban 4 x 6 itu, sang kakak merasa tidak terima disalahkan jawabannya. Secara logika memang benar tidak ada bedanya jawaban 4 x 6 atau 6 x 4 karena hasilnya tetap saja 24. Kalau cuma mengacu kepada hasil memang tidak ada salahnya sama sekali.
Namun ketika diuraikan baru kita akan menemukan bedanya dengan jelas. 4 x 6 akan ditulis menjadi  6 + 6 + 6 + 6 dan 6 x 4 diuraikan jadi 4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4. Sederhana sekali bukan? Kenapa jadi heboh ya? Dunia kalau tidak ramai dan tidak ada yang heboh jadi tidak seru.
Dalam hal ini guru yang menggunakan buku panduan ada benarnya. Namun di balik benarnya bisa juga terlihat ada hal yang salah. Yakni menggunakan standar nilai untuk sebuah PR.
Jadi dalam hal ini guru terlalu berpatokan pada nilai untuk sebuah tugas yang dikerjakan di rumah. Padahal guru bisa saja menggunakan standar yang lebih ke arah pembelajaran dengan cukup mengoreksi kesalahan yang terjadi, sehingga siswa lebih bisa berpikir atas kesalahan yang terjadi. Bukannya malah bingung.
Berkenaan dengan contoh memberi sedekah di atas bagi kita yang memberi tentu bertanya-tanya apa salahnya memberi uang kepada orang yang mengemis? Heran.
Wong memberi dengan ikhlas. Ya, salahnya melanggar aturan Perda. Karena tak dipungkiri ada yang menjadi pengemis cuma buat kedok menipu. Ada orang yang sengaja menjadikan mereka pengemis untuk mendapatkan keuntungan.
Sebagai contoh kasus dua orang yang saling mengalah pastinya benar. Bagaimana pun saling mengalah itu ada baiknya Tetapi ketika dua orang yang suka mengalah saling bertemu di pertigaan jalan. Apa jadinya kalau mereka saling ngotot untuk mengalah? Bukannya justru akan mengganggu pengendara yang di belakangnya? Bukankah hal itu salah?