Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hina

11 November 2014   02:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:08 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berapa banyak orang yang jatuh ke dalam jenis kemiskinan ini? Sudah punya harta berlimpah masih tega menumpuk kekayaan dengan cara-cara yang kotor. Menjual barang palsu, korupsi, mengakali aturan, lalai membayar pajak. Bahkan enggan untuk mendermakan sebagian kekayaannya untuk sesama yang sangat membutuhkan.

Bukankah memalukan hidup mewah berkelimpahan, sementara di kiri-kanan masih banyak yang hidup dalam kemiskinan?.

Mengapa sudah  hidup berkecukupan, tetapi justru atuh dalam keserakahan untuk  semakin memerkaya diri dengan cara-cara yang hina? Mengapa dalam kekayaan tidak membuat kita sungguh-sungguh menjadi orang kaya dengan berbagi kepada yang membutuhkan? Buankah itu menghina diri sendiri?

katedrarajawen@refleksihatimenerangidiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun