Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Momen

20 November 2014   03:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:22 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hidup kebahagiaan dan penderitaan datang silih berganti menghampiri. Janganlah untuk memilih dan membedakan dengan melekat pada keduanya. Nikmatilah setiap momen yang ada dengan hati apa adanya.

Setiap momen adalah indah adanya bila dapat engkau nikmati dengan hati yang indah pula. Nikmatilah, keindahan setiap momen, daripada hanya sekadar bergembira dan berkeluh-kesah. [Sang Guru]

Hidup adalah Bagian dari Suka dan Duka

Ada suka dan ada duka adalah keniscayaan hidup di dunia ini.Kita tidak dapat lari daripadanya. Sebab dunia ini memang diisi oleh unsur positif dan negatif. Ada waktunya siang dan ada masanya malam. Ada wanita dan ada pria. Ada panas dan dingin.

Setiap waktu yang kita lalui dalam hidup ini selalu penuh dengan momen. Suka dan duka selalu ada. Saat-saat penuh kegembiraan dan linangan air mata silih berganti. Ada saat damai ada waktu derita. Kita bisa menyikapi dengan tawa atau marah. Bersyukur atau mengeluh saja.

Yang paling utama adalah kita bisa melalui masa-masa yang ada dengan apa adanya. Suka dan duka akan berlalu dengan sendirinya. Tidak mungkin sepanjang waktu hidup akan selalu dalam suka atau sebaliknya.

Bila kita memahami hukum kebenaran ini, maka kita tidak akan terlalu melekat pada keduanya. Pada saat itu kita bisa menikmati hidup ini sebagai mana adanya. Suka ya suka. Duka ya duka.

Apakah adil bila kita hanya mau menerima setiap momen suka cita hidup ini dengan penuh syukur dan menolak setiap kedukaan yang ada dengan dada yang penuh sesak?

Apakah bukan lebih indah bila kita hidup dengan hati yang tulus ikhlas merangkul keduanya sebagai bagian dari momen kehidupan kita di dunia fana ini?

Dalam Setiap Momen Ada Keindahan

Apakah kita melupakan bahwa dalam setiap momen kehidupan yang kita lalui pasti ada pengajarannya untuk bekal kehidupan selanjutnya? Apakah terlalu suka, sehingga kita lupa ada saatnya datang duka? Apakah terlalu berduka, sehingga kita sibuk meratapi dan lupa bahwa kehidupan selalu berubah?

Hidup ini memang tidak hanya bicara suka dan duka. Bahagia dan derita. Ada banyak peristiwa di antaranya. Ada hal-hal yang mengharukan atau hal yang membuat kita bingung dan bereaksi tanpa ekspresi. Ada hal besar dan kecil yang terjadi.

Bila setiap peristiwa yang terjadi kita jadikan sebagai cara semesta mengajarkan makna kehidupan kepada kita, maka akan begitu banyak pengajaran suci yang memerkaya batin kita.

Bahwa setiap momen bagaikan pupuk-pupuk yang akan menyuburkan benih-benih kesadaran yang ada di dalam diri kita, sehingga akan semakin berkembang menjadi pohon kesadaran yang menjulang.

Terlalu berharga memang bila setiap momen kehidupan yang sedemikian indah akan berlalu dan lenyap begitu saja tanpa ada buah keindahan yang bisa kita petik.

Tidaklah salah bila dikatakan bahwa kehidupan kita sehari-hari merupakan universitas kehidupan suci bagi setiap penghuninya untuk mencapai kemuliaan kelak. Apakah kita sendiri sudah menyediakan diri sebagai mahasiswa kehidupan?

katedrarajawen@refleksihatimenerangidiri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun