Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Sakit

29 November 2014   01:22 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:34 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walau sudah ada seruan 'Orang miskin dilarang sakit' tetap saja yang namanya penyakit tidak pilih-pilih waktu datangnya. Ada yang sedang santai-santai naik motor bisa tiba-tiba kena kram dan nyawa melayang karena penyakitnya kambuh.

Kalau jadi orang miskin sudah sakit parah,  tidak ada biaya dan tidak ada yang peduli ya rela-rela saja tunggu kematian tiba atau serahkan takdir pada Sang Pencipta. Siapa yang mau disalahkan?

Ada Untungnya

Sebenarnya dengan sering-sering datang ke rumah sakit ada untungnya juga. Paling tidak bisa menjadi penegas bagi diri sendiri untuk tidak terbaring di rumah sakit karena akan kehilangan kenyamanan dan kebebasan. Artinya apa? Ya harus mulai hidup sehat dengan menjadi pola hidup.

Bagaimana kalau kepalang basah harus masuk rumah sakit juga? Paling tidak berdasarkan pengalaman saya sendiri sekian tahun yang lalu, nikmati saja. Ternyata sakit itu ada enaknya.

Bagaimana tidak? Selama ini kalau tidak sakit tidak mendapat pelayanan istimewa, eh giliran sakit dilayani dengan baik.

Pagi-pagi sudah dilap sama suster. Terus beri obat. Habis itu sarapan sudah tersedia. Kemudian bisa dengan santai menikmati minuman hangat sambil menatap televisi di depan mata. Siang sedikit sudah ada sarapan. Siang sedikit ada makanan ringan. Berlanjut makan dan makan. Ada yang melayani. Ada apa-apa tinggal pencet bel. Mau ke WC ada yang tuntun. Enaknya lagi,  pas mau keluar rumah sakit pembayaran sudah ada yang menanggung. Enak, kan? Itu pengalaman sendiri.

Jadi kalau terpaksa harus masuk rumah sakit, paling tidak kesempatan tersebut bisa dijadikan kesempatan untuk beristirahat dan menikmati hidup. Kalau tidak sakit, setiap hari dipenuhi kesibukan sampai-sampai lupa waktu makan. Dengan sakit ada gunanya juga bisa makan teratur he he he......

katedrarajawen@catatanringan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun