Mohon tunggu...
kataya's
kataya's Mohon Tunggu... Mahasiswa -

I'm a basketball player #10, a Karate-ka, (Prospective) Thorax & Cardiovascular Surgeon. be a doctor it just an ambition be a surgeon is a commitment. -Tara's Blog: diahtara.blogspot.com ig: @diahtara

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Awas dan Kenali Cedera Otak

10 Oktober 2015   22:19 Diperbarui: 11 Oktober 2015   00:13 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa hari yang lalu senior karate(senpai) saya kecelakaan motor tunggal di daerah Jakarta, keadaan yang sangat menarik perhatian saya untuk menulis artikel ini adalah "cedera otak".

Dia terkena cedera otak ringan, jadi tidak sampai kritis keadaannya. tapi tetap saja menyeramkan bukan jika yang terkena otak? Tahun lalu juga saya sempat kecelakaan lalu lintas dan mengalami cedera otak namun kasus saya adalah cedera otak berat, jadi ini seperti membuka luka lama buat saya. tapi apa itu cedera otak? Apa bedanya cedera otak berat dengan ringan?

 

cedera kepala adalah cedera pada tengkorak, kulit kepala, atau otak yang disebabkan oleh trauma. Gegar otak merupakan jenis cedera otak paling umum yang berhubungan dengan olahraga, dan diperkirakan dalam setahun terdapat 1,6 juta sampai 3,8 juta orang mengalami gegar otak yang disebabkan karena olahraga.

Namun cedera otak tidak selalu terjadi karena aktivitas olahraga low maupun high impact tapi bisa juga karena terjatuh atau bahkan hanya karena terbentur.

Gegar otak adalah jenis cedera otak traumatis (TBI atau Traumatic Brain Injury) yang terjadi ketika otak bergetar atau terguncang cukup keras sehingga membentur tengkorak. Cedera kepala dapat menyebabkan cacat permanen, gangguan mental, dan bahkan kematian. Gegar otak menyebabkan perubahan status mental seseorang dan dapat mengganggu fungsi normal dari otak. Gegar otak yang banyak terjadi, dapat memiliki dampak kumulatif dan jangka panjang sehingga dapat mengubah hidup seseorang.

tanda-tanda dari cedera otak traumatis (TBI) meliputi:

  • kebingungan
  • depresi
  • pusing atau masalah keseimbangan tubuh Pandangan ganda atau kabur Merasa berkabut atau
  • pening Merasa lesu atau lelah
  • sakit kepala
  • Hilang ingatan
  • Mual
  • sensitif terhadap cahaya atau suara
  • Gangguan tidur
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • kesulitan mengingat

 [caption caption="ciri-ciri"]

[/caption]

Indikasi yang menunjukkan cedera kepala yang dialami lebih serius daripada gegar otak dan membutuhkan perawatan darurat meliputi:

  • perubahan ukuran pupil mata
  • Cairan bening atau berdarah mengalir dari hidung, mulut, atau telinga
  • Kejang-kejang
  • ekspresi wajah yang menyimpang dari biasanya
  • tekanan darah menurun
  • wajah Memar
  • patah tulang pada tengkorak atau wajah
  • Gangguan pendengaran, penciuman, pengecap rasa, atau penglihatan
  • ketidakmampuan untuk menggerakkan satu atau lebih anggota badan
  • Mudah tersinggung
  • Hilang kesadaran
  • Tingkat pernapasan yang rendah
  • gelisah, canggung, atau kurangnya koordinasi gerak
  • Sakit kepala yang parah
  • melantur dalam berbicara atau penglihatan kabur
  • Leher kaku atau muntah-muntah
  • Memburuknya gejala-gejala dengan mendadak, setelah sebelumnya ada peningkatan
  • Pembengkakan di lokasi cedera.

 

saya sebagai orang yang pernah mengalami cedera otak berat dan puji syukur dapat kesempatan hidup, saya mengalami hematoma (gumpalan darah) di otak, wajah saya memar bahkan sampai bengkak, saya mudah mengantuk, saya mengalami koma dan CGS saya 7 dan terus turun pokoknya semua gejala cedera otak yang serius saya alami saat saya melewati masa kritis (diceritakan pihak keluarga),  ketika sudah di kamar rawat inap (pindah dari ruang ICU ke ruang rawat inap) saya bisa merespon jika diajak bicara, tapi melantur, saya jadi mudah emosional, penglihatan saya seminggu awal benar-benar buram dan kabur, semua alat indra saya seperti tidak bekerja, saya pun mengalami amnesia retrograde (amnesia alur mundur) jadi sampai saat ini saya tidak tahu bagaimana dan dimana kecelakaannya, saya juga mengalami depersonalisasi (penderita merasa ini hanya mimpi).

 

lanjut ke permasalahan, cedera otak dapat diklasifikasikan menjadi 3 kasus, ringan, sedang dan berat.

cedera kepala ringan :

  • Klien bangun dan mungkin bisa berprientasi
  • GCS (13-15)
  • Kehilangan kesadaran atau amnesia < dari 30 menit
  • Tidak terdapat fraktur tengkorak, kontusio, hamatom.

 

cedera kepala sedang:

  • Klien mungkin konfusi/samnolen, namun tetap mampu untuk mengikuti perintah sederhana
  • GCS (9-12)
  • Hilang kesadaran atau amnesia > 30 menit tetapi < 24 jam
  • Dapat disertai fraktur tengkorak, disorientasi ringan

 

Cedera kepala berat :

  • Klien tidak mampu mengikuti bahkan perintah sederhana karena gangguan kesadaran
  • GCS (3-8)
  • Kehilangan kesadaran atau amnesia > 24 jam
  • Mengalami kontusio serebral, laserasi, hematoma intrakranial.

 

Cedera Otak pada anak

anak juga mempunya peluang sangat besar untuk mengalami gegar otak apalagi saat mereka sedang bermain. gegar Otak pada Anak Butuh Penanganan Khusus Pada masa kanak-kanak, kepala manusia cenderung relatif lebih besar dibandingkan tubuhnya secara keseluruhan.

Selain itu, anak-anak lebih sering bergerak aktif ke mana-mana dibandingkan orang dewasa. Paduan kedua situasi ini menyebabkan anak-anak cenderung lebih sering terjatuh atau terbentur hingga mengalami gegar otak. Anak yang mengalami cedera di kepala sebaiknya mendapat pengawasan orang dewasa selama 24 jam pertama setelah kecelakaan. Hal ini diperlukan karena anak-anak, terutama balita, belum tentu dapat mengomunikasikan yang mereka rasakan, sehingga perubahan perilaku apa pun perlu dipantau lebih jauh.

Namun tanda-tanda gegar otak pada seorang anak dapat dikenali dari hal-hal berikut ini:

  • Menangis secara berlebihan.
  • Tidak ingin bermain bersama mainan favoritnya.
  • Rewel dan menjadi mudah marah.
  • Lelah dan lesu.
  • Perubahan pola makan dan pola tidur.

Pemberian obat-obatan apa pun harus dikonsultasikan kepada dokter terlebih dahulu untuk menghindari risiko pendarahan dalam otak.

lalu apa sekarang saya masih merasakan dampak dari cedera otak? Kepala saya sering sakit bahkan kepala saya sering kesemutan, saya belum mengkonsultasikan dengan dokter bedah syaraf karena saya masih punya banyak jadwal kencan diruang operasi hehe. Kemampuan berkonsentrasi saya menjadi semakin buruk, saya juga sulit untuk bertata bahasa dengan sederhana sehingga kadang kalimat yang keluar adalah kalimat-kalimat yang perlu menggunakan KBBI (kaamus besar bahasa Indonesia) untuk dimengerti, saya juga jadi sering lupa, tapi sisi positifnya pola pikirnya menjadi lebih dewasa entah mengapa saya menjadi sangat bersyukur.

selamat berisitirahat di malam minggu, semoga bermanfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun