Â
lanjut ke permasalahan, cedera otak dapat diklasifikasikan menjadi 3 kasus, ringan, sedang dan berat.
cedera kepala ringan :
- Klien bangun dan mungkin bisa berprientasi
- GCS (13-15)
- Kehilangan kesadaran atau amnesia < dari 30 menit
- Tidak terdapat fraktur tengkorak, kontusio, hamatom.
Â
cedera kepala sedang:
- Klien mungkin konfusi/samnolen, namun tetap mampu untuk mengikuti perintah sederhana
- GCS (9-12)
- Hilang kesadaran atau amnesia > 30 menit tetapi < 24 jam
- Dapat disertai fraktur tengkorak, disorientasi ringan
Â
Cedera kepala berat :
- Klien tidak mampu mengikuti bahkan perintah sederhana karena gangguan kesadaran
- GCS (3-8)
- Kehilangan kesadaran atau amnesia > 24 jam
- Mengalami kontusio serebral, laserasi, hematoma intrakranial.
Â
Cedera Otak pada anak
anak juga mempunya peluang sangat besar untuk mengalami gegar otak apalagi saat mereka sedang bermain. gegar Otak pada Anak Butuh Penanganan Khusus Pada masa kanak-kanak, kepala manusia cenderung relatif lebih besar dibandingkan tubuhnya secara keseluruhan.
Selain itu, anak-anak lebih sering bergerak aktif ke mana-mana dibandingkan orang dewasa. Paduan kedua situasi ini menyebabkan anak-anak cenderung lebih sering terjatuh atau terbentur hingga mengalami gegar otak. Anak yang mengalami cedera di kepala sebaiknya mendapat pengawasan orang dewasa selama 24 jam pertama setelah kecelakaan. Hal ini diperlukan karena anak-anak, terutama balita, belum tentu dapat mengomunikasikan yang mereka rasakan, sehingga perubahan perilaku apa pun perlu dipantau lebih jauh.