Mohon tunggu...
Katateje
Katateje Mohon Tunggu... Pramusaji - Buruh Harian

Kerja, Nulis, Motret

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mantra Puja Gadis Desa

28 September 2023   16:35 Diperbarui: 28 September 2023   16:48 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi by Desain Canva

Aku terlahir dalam gemuruh luruh kala petir menyambar
Dalam balutan nestapa kerinduan yang masih terjaga
Tumbuh dewasa bersam rumput ilalang dan debu beterbangan

Akulah kembang desa yang malang bagai pungguk merindukan bulan
Kaki kecilku yang rapuh ke dunia jahat hingga kepalsuan
Berharap surga ketidaktahuan indahnya nirwana
Walaupun sederhananya bukan kisah puputan*()

Aku gadis remaja dengan balutan ketakutan
Tetapkah aku berencana menaklukkan kepalsuan ini
Dengan nafas kegalauan dan rancunya dalam otakku
Dengan rasa hausku meronta-ronta hingga mengerang

Yang kian ku tak mampu hingga meregang ubun-ubun rambut hitamku
Sedangkan dirimu hanya mengintip sedikit kepolosanku yang sepi dan matinya dunia
Kau memikatku dengan pucat dan naifnya duniamu yang kau bawa padaku
Yang sakitnya melebihi kata cinta dusta dari perjakamu

Seolah kau  pinjamkan tanganmu dengan lembut memelukku
Bisikanmu "Mari kita kalahkan dunia ini bersama-sama... Hanya kamu dan aku"
Mantra yang yang jauh diberkahi melekat di kepalaku
Tertanam di dalam pikiranku yang tidak mengerti
Menyatu dalam hasratku yang mulai lemah

Aku gadis desa yang penuh amarah dalam balutan darah
Yang tak lagi di temani cahaya tulus rembulan Yang Maha Kuasa
Dalam puja mantraku telah liar dengan sumpah sampah serapah
Bukan mengutuk seperti Bandoeng Bondhowoso*()

Aku bukan gadis desa saat kecil yang periang
Yang kian tidak tahu menyelamatkan hidup hancur
Tentang cerita keajaiban perjaka dari mantra yang menggoda
Dan aku bahkan tak berharap akan jawabannya
Hal yang aku tahu adalah dia adalah lembaran kelam dalam jiwaku

Bagai syair Mistikus Cinta*(), namun sama adiktifnya dengan ganja bagiku
Laki-laki itu telah menyemprotkan keberanian yang berlebihan dalam hidupku
Dari gadis desa tanpa dosa, saat dewasa terjerumus dalam nestapa
Hingga jadi bunga-bunga yang terhisap madunya tanpa jadi mekar

Kudus, 28 September 2023

Catatan keresahan dari berita kejahatan seksual yang tak pernah ada ujungnya
1. Puputan adalah perang sampai titik darah penghabisan
2. Bandoeng Bondhowoso sebuah kisah yang menceritakan cintanya di tolak Roro Jonggrang yang akhirnya di kutuk jadi batu
3. Mistikus Cinta adalah lagu dari Dewa, yang maknanya manusia ingin selalu dekat dengan Tuhan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun