"Mariska, jika kita bicara tentang cinta." Bahwa cinta itu rahasia manusia dengan Tuhannya. Sampai kapan cinta datang kita tidak akan tahu, akan berakhir dan berlabuh dimana.
      "Mas Eko pernah jatuh cinta nggak?"
      "Bagaimanapun cinta terhadap lawan jenis adalah sesuatu yang fantastis dan dramatis."
Dimana seorang manusia secara sadar, berhubungan dengan sesuatu di luar dirinya. Bisa jadi lebih dari itu, jatuh cinta mampu mengalahkan segalanya, melewati semua hal yang terkadang di luar nalar kita. Tetapi cinta itu tumbuh karena perpaduan hasrat manusia dan kehendak Tuhan.
      "Ooo, begitu ya pandangan Mas Eko tentang cinta."
      "Kalau kamu sendiri, bagaimana?" aku balik bertanya.
      "Aku...saat ini aku sedang jatuh cinta mas?" tetapi aku tidak jatuh cinta sama Nino Kinoi adiknya Mas Eko."
      "Mariska jatuh cinta sama seorang yang selalu menyibukkan dirinya dengan segala pencapaian karirnya."
      "Sibuk berkutat dengan hobynya, hingga tidak tahu ada perempuan yang mencintainya."
      "Aku ingin jika dia tahu aku minta untuk melamarku secepatnya."
      "Kalau boleh tahu siapa laki-laki itu jika bukan Nin0."
      "Dia adalah kakaknya Nino, namanya Mas Eko."
      "Hah...gila kamu Mariska, kamu masih anak kecil, usia kita terpaut jauh!"
      "Iya aku memang anak kecil, tetapi kalau aku nikah sama Mas Eko nanti bisa membuat anak yang lebih kecil tahu!"
      "Bulan depan nanti aku pingin dilamar, titik!"
      Modyar aku sambil tepuk jidat. Apakah bujangku akan berakhir dalam pelukan barbie centil barista kafe. Aku ragu, mana sebenarnya yang lebih aku cinta? Aroma kopi buatannya atau aroma tubuhnya yang langsing dengan rambut pirang. Mungkin saja keduanya dan itu takdir Tuhan jika harus beristrikan gadis umur 21 tahun. Jauh sebelum hari ini, sebenarnya aku juga sayang sama dia...Mariska.
Kudus, 22 Juli 2023
     Â
     Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H