"Pulang tak memutus rindu bahkan tak mampu menghapus kelu"Â
Kuusap benda pipih yang sedang dalam genggaman. Saat aku melihat story dari adikku yang menceritakan seorang ayah yang kehujanan dari ladangnya. Kemudian terselip foto Ayahku yang sudah mulai menua dengan kegiatan kecilnya dari seorang pensiunan yang hidup di kampung. Seketika aku menerawang jauh mengingat masa-masa kecilku bersama adik-adikku. Berangkat dari keluarga sederhana yang jauh dari keramaian kota. Kehidupan seorang PNS yang boleh di kata jauh dari kesan glamour.
Tiba-tiba ada suara video call masuk dan kutekan tombol berwarna hijau dan terlihat wajah cantiknya ibuku dari seberang dengan suara lembutnya.
"Assalamualaikum, Le. Piye kabarmu?" kudengar suara ibu di seberang.
"Waalaikumsalam, Bu. Alhamdulillah sehat," ujarku sambil menggeser posisi laptopku yang di meja.
"Bagaimana dengan cucu-cucu Ibu dan menantuku. Semoga mereka semua sehat?" ujar Ibu.
Aku mengangguk perlahan.
"Mereka sehat semua, kelihatannya banyak kegiatan di kuliahnya Bu," jawabku.
"Ibu dan bapak sehat-sehat kan?" tanyaku.
"Jangan lupa jaga pola makannya?