Mohon tunggu...
Sandi Kurniawan
Sandi Kurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa universitas swasta di Yogyakarta. Memiliki hobi traveling.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Harga TBS Bengkulu Utara Turun, Petani Murung

8 Mei 2024   02:17 Diperbarui: 8 Mei 2024   04:29 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Reporter: Sandi Kurniawan 

Editor Muhammad Rizki Samudra 

Harga pembelian Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit oleh sejumlah pabrik pengolahan minyak mentah kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, mengalami penurunan yang cukup signifikan, dipicu oleh penurunan harga minyak mentah kelapa sawit (CPO) di pasar global.

Beberapa pabrik besar di daerah tersebut mengumumkan penurunan harga hingga Rp220 per kilogram. "Harga TBS kelapa sawit di PT Sandabi Indah Lestari telah turun dari Rp2.550 per kg menjadi Rp2.330 per kg. Pihak pabrik menerangkan penurunan itu mengikuti tren turunnya harga minyak sawit mentah (CPO) global". Kata salah satu tengkulak buah sawit di Kecamatan Ketahun, Bengkulu Utara Hartawan.

Informasi terkini yang diterima dari lima pabrik di wilayah tersebut, pada periode April-Mei 2024, menunjukkan penurunan serupa di pabrik lain. PT Bumi Anugrah Sawit dan PT Alno Sumindo juga melaporkan penurunan harga sebesar Rp200 per kg. Sementara itu, dua pabrik lainnya mengalami penurunan sebesar Rp190 per kg.

"Meskipun produksi sawit lokal turun hingga 50% dalam beberapa bulan terakhir, penurunan produksi ini tidak berpengaruh langsung terhadap harga sawit," kata Hartawan.

Hartawan berharap harga TBS segera pulih, "Kami berharap harga cepat pulih supaya lebih meningkatkan kesejahteraan para petani, terutama saat ini, dimana musim panen sawit tidak begitu menguntungkan dengan adanya 'musim trek' yang berdampak pada berkurangnya jumlah buah. Selain itu penurunan harga juga berdampak cukup besar kepada tengkulak, dimana harga bisa saja turun sebelum TBS sampai ke pabrik sehingga harga jual akan lebih murah."

Penurunan harga ini menunjukkan dinamika pasar CPO yang kompleks, di mana faktor global dan lokal sama-sama berperan dalam menentukan harga di tingkat petani. Ini mempengaruhi tidak hanya petani besar tetapi juga ratusan petani kecil di Bengkulu Utara yang bergantung pada komoditas ini untuk penghidupan mereka. (San/Sam)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun