Istilah 'Content is King' tidak mencuat tanpa sebab. Perkembangan teknologi kini sudah tidak bisa terelakkan lagi, dan bagi para pebisnis serta pemasar, peluang demi peluang meraih target market yang lebih luas bermunculan setiap harinya, berkat teknologi yang bergerak makin cepat.
Di tengah era digitalisasi ini, rasanya ketinggalan kalau tantangan untuk memasarkan jasa dan produk hanya melalui cara-cara konvensional alias 'old-school'. Apalagi pemerintah Indonesia sedang giat-giatnya mengampanyekan era Revolusi Industri 4.0, di mana disrupsi teknologi akan semakin meniadakan kemampuan-kemampuan yang sudah usang dan dengan mudahnya menggantikannya dengan mesin, gawai, dan bahkan robot.
Saat masyarakat dunia sedang gencar melakukan segala upaya pemasaran melalui saluran digital, sayangnya masih ada kalangan, dalam hal ini misalnya sejumlah para pelaku bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), yang belum sepenuhnya melek digital. Faktanya, masih banyak pelaku UMKM yang kebingungan mencari relevansi pemasaran digital dalam bisnisnya.
Banyak juga dari mereka yang bingung untuk memulai, sementara sebagian yang lain merasa tidak memiliki keahlian dan kemampuan untuk mengaplikasikan kecanggihan teknologi ke dalam bisnisnya. Apalagi untuk membuat content marketing (konten pemasaran) berkualitas yang dapat menunjang performa bisnisnya. Padahal sejatinya, semua hal dapat dipelajari selama ada rasa ingin tahu yang besar, bukan?
Nah, masih ragu atau bingung untuk melek digital? Katarsa.id punya 5 fakta menarik yang akan membuat Anda untuk tidak lagi ragu untuk terjun ke dunia digital dan konten pemasaran, sekarang juga!
1. Persaingan ketat, bung! Kata siapa?
Menurut pengamat ekonomi digital Yudi Candra, hingga akhir tahun 2018 lalu, jumlah usaha mikro di Indonesia mencapai 58,91 juta, usaha kecil 59.260, dan usaha menengah mencapai 4.987. Namun, diperkirakan baru sekitar 5% saja dari total jumlah UMKM yang akrab dan menggunakan pemasaran digital secara optimal untuk bisnis mereka.
Bagi pebisnis tulen, angka 5% di atas tentunya dapat dijadikan peluang. Artinya, kesempatan bagi para UMKM untuk bersaing di ranah digital masih terbuka lebar, asalkan dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin.
Hampir di seluruh pelosok Tanah Air saat ini awam dengan yang media sosial atau yang sering disingkat dengan 'medsos'. Melansir data dari Hootsuite: We Are Social, dari total 268,2 juta jiwa penduduk Indonesia di tahun 2019 ini, 150 juta jiwa atau lebih dari setengah populasi telah memiliki dan menggunakan akses internet. Uniknya, dari 150 juta pengguna internet tersebut, seluruhnya merupakan pengguna aktif media sosial, dan 130 juta di antaranya mengakses media sosial melalui perangkat ponselnya.Â
Namun tentunya, untuk dapat meraih tujuan utama tersebut, kita butuh proses belajar terus menerus. Ada banyak strategi dan langkah yang harus dilakukan agar 'jualan' di media sosial bisa sukses.
Kenali platform media sosial yang sedang digandrungi target market Anda, lalu mulailah petakan tren yang ada sekarang dan kaitkan dengan barang atau usaha yang sedang Anda jalani. Banyak sekali strategi yang bisa dieksplorasi, tapi yang pasti, dengan cara digital melalui media sosial, proses bisnis Anda dijamin akan lebih efisien, baik dari segi waktu maupun biaya.
3. Bangun brand awareness
Sebelum seseorang memutuskan untuk membeli sesuatu, langkah awal yang lazim saat ini adalah meriset dan mencari tahu sebanyak-banyaknya informasi tentang produk atau jasa tersebut melalui internet, tidak terkecuali lewat media sosial. Maka kehadiran bisnis Anda di dunia maya bisa sangat menentukan seberapa kenal atau akrabnya konsumen dengan produk yang ditawarkan. Awareness terhadap produk dan merek dagang (brand) yang baik akan memastikan konsumen kenal dan bahkan dapat menjadi pelanggan setia.
Brand awareness yang positif pastinya akan menjadi aset yang sangat baik untuk pengembangan bisnis di masa depan. Inovasi atau update produk yang Anda kembangkan juga akan lebih mudah mendapat tempat di tengah gempuran banyak produk dan jasa lainnya.
Pernah dengar istilah 'viral', kan? Istilah yang popular di era dunia maya ini menggambarkan penyebaran sebuah informasi atau konten melalui media online yang tersebar cepat, sehingga membuatnya menjadi populer dan menjadi perbincangan khalayak umum. Layaknya sebuah virus yang dengan cepat menyebar, informasi yang menarik dan menjadi perbincangan tentang apapun akan menyebar hanya dalam hitungan jam, menit, bahkan detik.
Tentunya banyak sekali faktor yang membuat sebuah konten menjadi viral, dan dampaknya pun bisa jadi positif ataupun negatif. Namun sah-sah saja jika Anda menginginkan bisnis Anda menjadi viral atau setidaknya tenar.
Kreasikan bisnis Anda dan kaitkan dengan tren yang ada di tengah masyarakat saat ini. Dengan strategi digital dan konten pemasaran yang baik dan tepat, bukan tidak mungkin produk atau jasa yang Anda jual menjadi tenar, bahkan viral!
Konten pemasaran saat ini tidak lepas pula dari peranan besar kehadiran Key Opinion Leaders (KOL), yang juga dikenal dengan istilah 'influencer' atau 'content creator'. Mereka adalah persona yang memiliki eksistensi tinggi di dunia maya, dilihat dari jumlah pengikut yang banyak, serta memiliki keterlibatan (engagement) yang baik dengan pengikutnya yang kerap dilihat dari banyaknya jumlah likes atau comment dalam tiap konten yang mereka buat.
Seringkali, produk atau jasa apapun yang mereka konsumsi dalam kesehariannya dapat menjadi populer atau bahkan viral, dan pastinya meningkatkan penjualan produk- produk tersebut. KOL pun tidak melulu datang dari kalangan artis atau selebritas. Saat ini, banyak orang yang justru menjadi tenar di dunia maya karena kreativitasnya mengolah konten pribadinya. Beberapa KOL di Indonesia saat ini justru akhirnya menjadi selebritas setelah lebih dulu tenar di dunia maya.
Cara seperti ini cukup efektif dan menjadi salah satu alternatif karena selain dapat memperluas target pemasaran, bentuk promosi yang dihadirkan juga akan lebih kreatif karena menggabungkan gagasan-gagasan segar lain dari rekan ataupun kolaborator. (NR)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H