"Not every movie with the word bride or wedding in the title is primarily about romantic love." (Constanzo, 2014, h. 136)
Terlihat dari kutipan diatas, tidak semua film yang menggunakan kata "pengantin" atau "pernikahan" selalu bercerita tentang romantisnya cinta. Seperti pada Film Mantan Manten, plot cerita yang awalnya akan menjadi pasangan pengantin berakhir dengan kegagalan. Bahkan, pada akhirnya Yasnina harus ikhlas ketika dia harus membantu pernikahan mantannya dari mulai ritual hingga sampai ke pelaminan.
"A much darker view pervades a set of wedding films that are more about troubled families, and the families in these films often stand for society at large." (Constanzo, 2014, h.138)
Secara keseluruhan, film yang bergenre pernikahan akan selalu mengisahkan mengenai keluarga yang bermasalah, entah dari pihak calon pengantin, keluarga, teman, hingga rekan lainnya. Film tentang pernikahan juga sebagai refleksi dari kebenaran yang selama ini berada di dalam masyarakat.
Sumber :
Costanzo, William V. (2014). World Cinema through Global Genres. West Sussex: Wiley Global Research (Wiley VitalSource)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H