Mohon tunggu...
Katarina Lidwina
Katarina Lidwina Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA PROGRAM STUDI GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Potensi Wilayah Perkebunan,Peternakan, dan Perikanan Kabupaten Banjar Melalui Metode Location Quotient (LQ) dan Shift Share

5 November 2024   23:00 Diperbarui: 5 November 2024   23:32 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kabupaten Banjar di Kalimantan Selatan memiliki potensi besar dalam sektor perkebunan, peternakan, dan perikanan. Berdasarkan laporan hasil analisis dengan metode Location Quotient (LQ) dan Shift Share (SS), diketahui bahwa Kabupaten Banjar memiliki berbagai sektor unggulan yang dapat dikembangkan lebih jauh untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian daerah. Penelitian ini mengevaluasi potensi dan daya saing ketiga sektor tersebut di berbagai kecamatan dalam Kabupaten Banjar untuk menggali peluang pengembangan dan menetapkan strategi kebijakan yang tepat.

Potensi dan Tantangan di Sektor Perkebunan

Analisis LQ di sektor perkebunan menunjukkan bahwa beberapa kecamatan memiliki keunggulan komparatif, terutama dalam komoditas kelapa sawit dan karet. Kecamatan-kecamatan seperti Astambul dan Sungai Pinang menonjol dalam produksi teh dan kopi, yang menunjukkan bahwa wilayah ini berpotensi menjadi pusat pengembangan perkebunan. Namun, tantangan masih terlihat di beberapa wilayah, yang memerlukan peningkatan dalam strategi pengembangan, termasuk pemberdayaan petani dan akses terhadap teknologi pertanian. Investasi dan pelatihan diharapkan dapat memaksimalkan produktivitas lahan, khususnya di kecamatan yang belum mengoptimalkan potensi perkebunannya.

Sektor Perikanan Peluang Pengembangan dan Diversifikasi

Pada sektor perikanan, analisis LQ menyoroti Kecamatan Beruntung Baru dan Aranio sebagai kecamatan dengan produksi ikan nila yang tinggi. Selain itu, Kecamatan Gambut dan Kertak Hanyar menunjukkan hasil positif dengan spesies ikan bawal, sementara Kecamatan Martapura mencatat produksi ikan mas yang signifikan. Meskipun potensi perikanan yang cukup besar, masih ada kecamatan yang belum mengembangkan sektor ini secara optimal. Diperlukan peningkatan akses teknologi budidaya, infrastruktur, dan pelatihan bagi petani ikan untuk mengatasi disparitas produksi antar kecamatan.

Potensi Peternakan Tantangan dalam Pengelolaan dan Infrastruktur

Sektor peternakan juga menunjukkan variasi potensi di Kabupaten Banjar, di mana Kecamatan Beruntung Baru dan Gambut memiliki keunggulan dalam populasi sapi. Dalam ternak kecil, kecamatan seperti Martapura Timur dan Astambul memiliki potensi besar dalam produksi domba. Sementara itu, Kecamatan Martapura Barat unggul dalam produksi ayam ras petelur. Namun, keterbatasan infrastruktur dan teknologi masih menjadi tantangan di beberapa kecamatan, sehingga memerlukan dukungan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan peternak. Melalui pelatihan dan dukungan kebijakan, sektor ini berpotensi besar dalam menyokong perekonomian daerah.

Rekomendasi Strategi Pengembangan

Laporan ini merekomendasikan beberapa strategi untuk memaksimalkan potensi perkebunan, perikanan, dan peternakan di Kabupaten Banjar. Pertama, pemerintah daerah perlu menyediakan akses terhadap teknologi modern dan program pelatihan bagi petani dan peternak. Kedua, penguatan kerjasama dengan pihak swasta untuk membuka akses pasar dan sumber daya juga menjadi hal yang krusial. Terakhir, evaluasi rutin terhadap kebijakan pengelolaan lahan dan sumber daya diperlukan agar setiap kecamatan dapat memanfaatkan potensinya secara maksimal. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Banjar dapat meningkat, sekaligus memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun