Mohon tunggu...
Katarina Krissanty
Katarina Krissanty Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hello!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Jurnalisme Multimedia dan Elemen-elemennya

27 Februari 2023   21:34 Diperbarui: 27 Februari 2023   21:48 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia jurnalistik, pernahkan Anda mendengar istilah jurnalisme multimedia atau istilah multimedia?

Sebelum mempelajari tentang apa itu jurnalisme multimedia, kita akan belajar tentang pengertian multimedia terlebih dahulu.

Dalam buku berjudul "Visual Storytelling in the Age of Post-Industrialist Journalism" yang ditulis oleh David Campbell, "multimedia" berarti beberapa kombinasi antara gambar, suara, grafik, dan juga teks untuk memunculkan sebuah cerita.

Ada juga beberapa orang yang menyebut multimedia sebagai "transmedia" atau "media campuran".

Salah satu hal yang sering melibatkan multimedia adalah jurnalisme foto.

Pada jurnalisme foto, multimedia pertama kali dipahami sebagai kombinasi citra diam dengan konten lain.

Tetapi, pada saat ini kita dapat melihatnya dalam bentuk galeri foto online, tayangan slide audio, video linier, infografis animasi, interaktif-non linier, web berskala penuh, documenter, ataupun film siaran.

Jurnalisme Multimedia

Sedangkan dalam buku dengan judul "What is Multimedia Journalism?" yang ditulis oleh Mark Deuze, jurnalisme multimedia sendiri didefinisikan ke dalam dua cara.

Definisi pertama yaitu sebagai penyajian paket berita di situs web dengan menggunakan 2 atau lebih format media, contohnya seperti kata-kata lisan dan tulisan, musik, animasi, dan lain sebagainya.

Definisi kedua adalah sebagai terintegrasi seperti paket berita melalui media yang berbeda-beda, contohnya situs web, email, SMS, MMS, radio, televisi, dan masih banyak lagi.

Jurnalisme multimedia kurang lebih terlihat mirip dengan jurnalisme online karena sama-sama diproduksi secara eksklusif untuk presentasi dan distribusi di World Wide Web (WWW) sebagai interface grafis dari internet.

Bedanya, jurnalisme online tidak didorong oleh tujuan multimedia.

Atau secara singkat dapat disimpulkan bahwa jurnalisme online tidak identik dengan jurnalisme multimedia.

Jurnalisme multimedia mulai sering ditemui setelah orang-orang menggunakan media online untuk mencari berita.

Sekitar tahun 1990-an, situs berita telah menggunakan cara pelaporan dengan memanfaarkan teknologi digital.

Elemen-Elemen Multimedia

Jurnalisme multimedia memiliki tujuan sebagai penceritaan digital dengan menggunakan media-media yang dapat dilihat sebagai potensi, tetapi bukan elemen nilai tambah yang diperlukan dalam jurnalistik online.

Setelah perpindahan dari media cetak ke media digital, jurnalisme juga mulai beroperasi dalam format digital.

Salah satu trennya adalah menggunakan berita pendek, mengagungkan kecepatan, namun cenderung dangkal.

Seiring berkembangnya zaman, penggunaan elemen multimedia juga semakin berkembang.

Perkembangan mulai terlihat saat terjadi penggabungan antara elemen audio, foto, teks, animasi, dan infografis dalam suatu berita.

Kemudian jurnalisme multimedia berkembang lagi dengan menggabungkan beberapa elemen lain dalam jenis tulisan panjang dan mendalam atau yang dikenal dengan istilah "longform journalism".

Longform journalism adalah teknik penulisan berita di media digital yang dilengkapi dengan beberapa elemen multimedia seperti video, infografis, peta, animasi, foto, dan elemen-elemen lainnya.

Multimedia di dalam jurnalisme bukanlah suatu hal yang baru. Media harus berdiri dari beberapa medium, baik sekecil apapun elemen medium yang digunakan.

Sebagai contoh, pada televisi, selain menampilkan gambar yang bergerak, juga dilengkapi dengan elemen audio untuk menyempurnakannya.

Pada zaman dahulu, penggunaan multimedia dalam jurnalisme, pada era media cetak khususnya jurnalis foto, mereka tidak hanya menggunakan kamera untuk mengambil gambar. Mereka juga menggunakan kamera untuk merekam peristiwa.

Nantinya, foto-foto yang tidak dimuat dalam media cetak akan dibuat dalam bentuk galeri foto slideshow.

Setelah internet mulai berkembang, medium seperti email banyak digunakan oleh jurnalis sebagai sarana untuk mengirimkan berita.

Versi audio dapat didengarkan di sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun