Definisi kedua adalah sebagai terintegrasi seperti paket berita melalui media yang berbeda-beda, contohnya situs web, email, SMS, MMS, radio, televisi, dan masih banyak lagi.
Jurnalisme multimedia kurang lebih terlihat mirip dengan jurnalisme online karena sama-sama diproduksi secara eksklusif untuk presentasi dan distribusi di World Wide Web (WWW) sebagai interface grafis dari internet.
Bedanya, jurnalisme online tidak didorong oleh tujuan multimedia.
Atau secara singkat dapat disimpulkan bahwa jurnalisme online tidak identik dengan jurnalisme multimedia.
Jurnalisme multimedia mulai sering ditemui setelah orang-orang menggunakan media online untuk mencari berita.
Sekitar tahun 1990-an, situs berita telah menggunakan cara pelaporan dengan memanfaarkan teknologi digital.
Elemen-Elemen Multimedia
Jurnalisme multimedia memiliki tujuan sebagai penceritaan digital dengan menggunakan media-media yang dapat dilihat sebagai potensi, tetapi bukan elemen nilai tambah yang diperlukan dalam jurnalistik online.
Setelah perpindahan dari media cetak ke media digital, jurnalisme juga mulai beroperasi dalam format digital.
Salah satu trennya adalah menggunakan berita pendek, mengagungkan kecepatan, namun cenderung dangkal.
Seiring berkembangnya zaman, penggunaan elemen multimedia juga semakin berkembang.