Jawa Pos tidak hanya menjadi surat kabar pertama yang mengembangkan jaringan surat kabar di Indonesia, tetapi juga salah satu surat kabar yang mendirikan stasiun televisi lokal di Indonesia. Di tahun 2008, Jawa Pos Group sudah memiliki 12 stasiun televisi lokal dan kemudian bertambah menjadi 20 pada akhir tahun 2009.
Jawa Pos Group juga meliputi kurang lebih 151 surat kabar daerah dan nasional yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Biasanya, surat kabar daerah yang berada di bawah naungan Jawa Pos Group memiliki nama yang berawalan dengan "Radar". Dilihat dari sisi manajemen, koran Radar di berbagai wilayah Indonesia dikelola secara pribadi oleh masing-masing manajemen Radar.
Jawa Pos juga menjadi harian Indonesia pertama yang memenangkan World Press Photo of the Year di tahun 1996. Dan hingga saat ini masih dilanjut dengan banyaknya penghargaan.
Rahasia
Jawa Pos memiliki "resep rahasia" yang kemudian dinamakan sebagai "Rukun Iman" yang menjadi panduan utama pemuatan berita dalam Jawa Pos. Rukun iman tersebut meliputi:
- Ketokohan (prominence), yang merupakan semua peristiwa yang bersangkutan dengan tingkah seorang tokoh layak berita. Contohnya, Gubernur Jawa Timur dirawat di rumah sakit, hal tersebut layak diberitakan.
- Besar (magnitude), yaitu semua peristiwa yang besar layak berita. Contohnya, gempa bumi menyebabkan banyak kerugian, hal tersebut layak diberitakan.
- Dekat (proximity), yaitu semua peristiwa di dekat kita, meskipun kecil layak berita, dibandingkan dengan peristiwa serupa tetapi di tempat yang jauh. Contohnya, gempa di Jawa Timur korbannya hanya 10 orang lebih layak diberitakan, dibandingkan dengan gempa di Amerika yang menelan 100 korban. Jikalau keduanya harus diberitakan, gempa di Jawa Timur harus lebih lengkap isinya.
- Tren Baru (trend), semua peristiwa yang baru terjadi pertama kali layak berita. Contohnya, ada pencurian modus baru yang terjadi pertama kali, walaupun kerugiannya kecil, hal tersebut layak berita.
- Daya Tarik Manusia (human interest), semua peristiwa yang menyentuh perasaan atau menceritakan tentang manusia layak berita.
- Bermisi (mission), setiap berita harus memiliki tujuan.
Dahlan menganggap, semakin banyak rukunnya, semakin layak beritanya, begitu pula sebaliknya.
Perkembangan Jawa Pos
Di tengah perkembangan digital, Jawa Pos Group sebagai media yang tetap bertahan di era internet, dan juga telah memiliki media cetak yang stabil serta bisnis non-cetak yang relatif kuat.
Akibat digitalisasi, perkembangan Jawa Pos dimulai dari pembentukan Jawa Pos News Network (JPNN) yang merambah ke radio dan juga televisi.
Seiring berkembangnya waktu, peralihan pembaca menuju pada online readers mengakibatkan penurunan jumlah cetak di beberapa perusahaan koran. Sama dengan media cetak lain, Jawa Pos mulai memasuki bisnis digital pada tahun 2014 dengan menghadirkan JawaPos.com.