Mohon tunggu...
Katarina Krissanty
Katarina Krissanty Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hello!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bantu UMKM Lokal Lebih Dikenal Masyarakat Melalui Pasar Wiguna

11 Juni 2022   21:20 Diperbarui: 11 Juni 2022   22:22 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasar Wiguna adalah sebuah pasar kolaborasi dengan Ambarukmo yang digunakan untuk memfasilitasi para UMKM yang bergerak di bidang kerajinan tangan bertemakan eco culture market serta makanan-makanan, mulai dari makanan tradisional, hingga makanan khas luar negeri. Pasar Wiguna pertama diselenggarakan di tanggal 4 April 2022 dan hingga saat ini sudah diselenggarakan sebanyak 28 kali atau yang mereka sebut dengan kaping XXVIII, dan masih terus diselenggarakan di Pendopo Agung Royal Ambarukmo, Yogyakarta setiap hari Minggu mulai dari pukul 08.00-12.00 WIB. Namun, selama bulan Ramadhan Pasar Wiguna ditutup untuk menghormati umat Muslim. Selain itu, belum lama ini Pasar Wiguna sempat mengganti jam buka menjadi pukul 14.00-18.00 WIB, biasanya perubahan-perubahan jam buka ini akan diberitahukan melalui akun media sosial Instagram Pasar Wiguna (@pasarwiguna).

Pasar Wiguna diadakan dengan tujuan untuk melestarikan Pendopo Agung dan area-area terbuka menjadi sarana untuk berkumpulnya berbagai aktivitas di hari Minggu pagi. Dengan mengusung tema tradisional dengan atap-atap tenant yang dibuat dari daun serta para penjual yang memakai baju tradisional. Mereka juga membuat Pasar Wiguna ini menyerupai tempat piknik, walaupun diadakan di tengah kota dan di samping mall, namun pengunjung dibuat tetap bisa merasakan suasana piknik.

Setiap minggunya, ada sekitar 25 tenant dari UMKM lokal yang di Pasar Wiguna yang semuanya harus dibuat sendiri oleh para UMKM tersebut. Selain itu, mereka juga menerapkan sistem perubahan tenant setiap minggunya, mulai dari makanan, jajanan, minuman, kerajinan tangan, pakaian, dan masih banyak lagi. Selain UMKM-UMKM, Pasar Wiguna juga sering mengadakan berbgai macam workshop dan juga sharing session.

Pasar Wiguna bersama Ambarukmo Group setiap minggunya selalu melakukan evaluasi terhadap UMKM yang berjualan di sana, dan banyak juga UMKM-UMKM tersebut yang akhirnya menjadi menu utama di hotel. Pak Alung, selaku public relation dari Ambarukmo Group mengatakan bahwa untuk bisa berjualan di Pasar Wiguna, sebuah UMKM harus selaras dengan tema yang sudah ditentukan oleh Pasar Wiguna. Ada bebeapa UMKM yang mendapat undangan untuk berjualan, tetapi banyak juga yang harus melalui sejumlah ketentuan dan harus mendaftar terlebih dahulu ke pihak Ambarukmo Group yang kemudian akan diseleksi, jadi tidak semua UMKM yang mendaftar dapat berjualan di Pasar Wiguna. Hal tersebut tentunya harus dilakukan untuk mempertahankan kualitas serta citra Pasar Wiguna, tetapi di sisi lain, hal ini juga sebenarnya merugikan pihak UMKM yang ingin berjualan di Pasar Wiguna, tetapi tidak memenuhi beberapa kriteria. Selain itu, UMKM yang sudah pernah berjualan di Pasar Wiguna juga bisa berjualan kembali, tetapi UMKM tersebut juga harus mendaftar lagi. Jadi, dapat dikatakan bahwa tidak semua UMKM mendapatkan kesempatan yang sama, baik yang sudah pernah berjualan ataupun belum.

Teori kesempatan kerja menurut Sumarsono (2003 : 41) adalah lapangan pekerjaan yang sudah diduduki dan masih memiliki lowongan. Lebih lanjut, dalam teori kesempatan kerja ini dikenal istilah elastisitas pemerintahan akan tenaga kerja yang diartikan sebagai presentase perubahan permintaan akan tenaga kerja sehubungan dengan perubahan permintaan akan tenaga kerja yang disebabkan dengan perubahan pada tingkat upah. Dari teori tersebut, dalam Pasar Wiguna tidak semua UMKM mendapatkan kesempatan kerja walaupun ada lowongan. Walaupun sudah sesuai dengan beberapa kriteria, jika ada satu atau beberapa hal yang tidak sesuai dengan ketentuan dari Pasar Wiguna dan Ambarukmo Group, belum tentu UMKM tersebut tetap dapat berjualan. Sementara itu, UMKM yang sudah pernah berjualan, juga belum tentu mendapat kesempatan tersebut lagi. Untuk kedepannya, kami berharap semoga lebih banyak lagi UMKM yang dapat berjualan di Pasar Wiguna, sehingga tenantnya semakin beragam agar Pasar Wiguna dan juga UMKM yang berjualan dapat lebih dikenal oleh masyarakat dan dapat lebih berkembang. Selain itu, semoga sistem seleksi Pasar Wiguna juga selalu adil agar semua UMKM dapat merasakan berjualan di Pasar Wiguna.

Daftar Pustaka

Habibi, Muhammad., Nugroho, Rivo. (2019). PELATIHAN DESAIN GRAFIS UNTUK MEMPEROLEH KESEMPATAN KERJA DI UPT PELATIHAN KERJA SURABAYA. Jurnal Pendidikan Untuk Semua.3(1). 20

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun