Mohon tunggu...
Reza Fahlevi
Reza Fahlevi Mohon Tunggu... Jurnalis - Direktur Eksekutif The Jakarta Institute

"Bebek Berjalan Berbondong-bondong, Elang Terbang Sendirian"

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pilkada Serentak 2020, The Show Must Go On

5 Oktober 2020   22:20 Diperbarui: 5 Oktober 2020   22:23 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pilkada - Foto: Adam/Katapublik

Menyimak perilaku sejumlah calon pemimpin daerah saat melaksanakan pendaftaran ke KPUD, sekilas mereka kurang peduli alias mengabaikan protokol kesehatan. Arak-arakan, penggunaan masker, penjagaan jarak sosial, seolah-olah belum dianggap penting.

Terhadap para kandidat jenis tak peduli wabah Covid-19 seperti itu, warga pemilih hendaknya jangan pernah ragu untuk mencoret nama mereka dari kemungkinan untuk memilihnya. 

Sebaliknya, para calon pemimpin yang menyayangi rakyat, tentulah bakal mampu menemukan format kampanye yang sesuai dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.

Di antaranya dengan menggelar kampanye di lapangan terbuka dengan tetap memastikan massa pendukung memakai masker, mengatur jumlah massa pendukung agar bisa berdiri dengan posisi saling berjarak masing-masing minimal satu meter, serta memastikan massa mencuci tangan dengan menyiapkan sebanyak mungkin fasilitas cuci tangan dengan air mengalir.

Upaya seperti itu sejatinya merupakan langkah-langkah sederhana yang bisa dilakukan oleh semua kandidat pemimpin daerah, dibantu tim kerja mereka. 

Bahkan, mereka bisa menyisipkan pesan-pesan kampanye dengan memasang gambar atau foto sang kandidat pada masker, face shield, atau hand sanitizer yang dibagikan kepada seluruh massa pendukung.

Dengan asumsi masyarakat pemilih sudah memiliki kesadaran politik yang baik dan benar, peluang terpilih para kandidat yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat selama proses dan tahapan pilkada, terutama pada massa kampanye, seharusnya lebih besar dibanding kandidat yang bersikap sebaliknya. 

Ya, dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat, "pertunjukan" memang selayaknya segera dimulai. 

Dan sekali lagi, bak menonton film layar lebar di bioskop, penonton diminta mematuhi aturan seperti dilarang berisik, menaikkan kaki ke atas kursi di depannya, dilarang membawa makanan dan minuman dari luar kalau beli snack dan minuman dari yang dijajakan petugas bioskop baru boleh, selain itu juga tidak boleh menyalakan HP, merekam atau membajak film. 

Pun demikian dengan sebelum "pertunjukan" Pilkada dimulai, para peserta, pemilih, penyelenggara, pengawas dan aparat keamanan harus memainkan perannya masing-masing dengan penuh komitmen: sukseskan Pilkada yang sehat dan aman Covid-19 dengan mematuhi segala aturan yang ada. #PilkadaPatuhProkes

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun