Mohon tunggu...
Reza Fahlevi
Reza Fahlevi Mohon Tunggu... Jurnalis - Direktur Eksekutif The Jakarta Institute

"Bebek Berjalan Berbondong-bondong, Elang Terbang Sendirian"

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pilkada Serentak 9 Desember 2020 Jalan Terus

23 September 2020   17:03 Diperbarui: 23 September 2020   19:17 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlepas dari itu, sebagian elemen masyarakat sipil kerap mengusung narasi penundaan Pilkada, dengan alasan kemungkinan akan jadi kluster korona. Sebab dalam UU No.10/2016 tentang Pilkada dianggap punya peluang menundanya meskipun sejauh ini pemerintah belum berencana melakukan itu. 

Jika memang ditunda, sebaiknya hanya berlaku pada daerah dengan tingkat penyebaran korona tertinggi. Bukan untuk membatalkan secara keseluruhan Pilkada.

Tapi biasanya, pertentangan dengan masyarakat sipil akan mengalami polemik yang berkepanjangan, sehingga terbuka ruang negosiasi untuk mencari solusi bersama. Inilah bentuk demokrasi yang sehat, dimana perbedaan pendapat justru memperkaya, dan pemerintah selalu dengan tangan terbuka menerima masukan yang konstruktif.

Kuncinya, agar Pilkada berlangsung adil, damai dan aman dari risiko kesehatan, dibutuhkan, konsistensi dan ketegasan dengan semangat persuasif dan humanisme demi mengawal berjalannya protokol kesehatan. 

Jika ditetapkan sanksi, sekiranya jangan terjebak dalam politik praktis yang menguntungkan salah satu paslon tertentu agar rakyat dapat merayakan demokrasi dengan suka cita meskipun khawatir dengan adanya wabah korona yang entah kapan berlalu.

Yang jelas, Pilkada harus jalan terus. Tak ada yang bisa menjamin kapan pandemi ini berakhir dan sampai kapan vaksin yang masih diuji klinis saat ini bisa diproduksi massal. 

Tentu saja produksi hingga distribusi miliaran manusia di seluruh dunia atau 270 juta penduduk Indonesia yang masing-masing minimal dua kali menyuntikkan vaksin ke dalam tubuhnya membutuhkan waktu yang cukup lama. 

Karena itu, di era disrupsi atau penuh ketidakpastian seperti sekarang ini, kita hanya bisa berikhtiar untuk menjalani tatanan kehidupan baru, hidup berdampingan dengan COVID-19 dan Pilkada merupakan new normal atau adaptasi kebiasaan baru di bidang politik yang merupakan keniscayaan.

Menjalani Pilkada Serentak 2020 adalah jalan ikhtiar bangsa kita. Tentu saja, meskipun di tengah pandemi dan jumlah korban terpapar COVID-19 terus meningkat, disiplin menjalani protokol adalah kunci agar kluster Covid-19 di Pilkada tidak terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun