Mohon tunggu...
Ahmad Fauzi
Ahmad Fauzi Mohon Tunggu... Lainnya - Pakar tidak jelas

Manusia biasa yang biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teropong Film Gara-gara Warisan

27 April 2023   15:21 Diperbarui: 27 April 2023   15:30 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ayah berdo'a dalam ingin agar 3 anak dapat berkumpul kembali dalam satu rumah bersama ibu tiri untuk ingat tentang keluarga & dapat melihat (lebih lama) sebelum ajal datang menjemput sebab penyakit yang sudah begitu akut.

Ada jalan lain dengan donor dari salah satu anggota keluarga dan banyak pengeluaran dalam hal biaya tapi itu bukan jalan ninja Ayah (kata naruto).

Maka kompetisi mengurus guest house sebagai penerima dominan warisan menjadi alasan pemanggilan 3 anak untuk pulang.

Hari berganti, anak pertama mengurusi dihari pertama begitupun anak kedua dihari kedua dan anak ketiga (bungsu) dihari ketiga.

Latar belakang selalu menjadi persoalan, tidak hanya dalam skripsi tapi itu juga terjadi bagi dicky (anak bungsu yg punya penyakit bawaan dari ayah sejak kecil) selalu dilihat oleh sang kakak sebagai pengguna narkoba (memang iya, tapi itu sudah bukan masih).

Kalau Buya Hamka dengan istrinya, Dicky dengan pacarnya, dan yang lainnya selalu ada perempuan dibalik peristiwa perubahan.

Satu, dua dan tiga adalah soal angka, pertama kedua dan terakhir ialah soal kata. Angka dan kata sama - sama keluarga dan itu tentang rasa.

Dunia manusia keluarga tanpa pinta, Tholaba yang artinya meminta digunakan untuk manusia dalam ilmu berubah menjadi menuntut/mencari (Tuntutlah/carilah x pintalah) 

Jika ingin meminta pada Tuhan sang maha segala - galanya tentang persoalan atau apapun berubah menjadi do'a/berdo'a.

Tuhan begitu romantis, do'a ayah tentang pintanya dikabulkan dengan pelik, diberi saling hina sebelum saling bina, diberi saling sangka sebelum saling peka, perlu tengkar agar saling kasih dan sayang lebih mengakar.

Sabar datang dengan cobaan dan kekuatan datang dengan ujian, Ayah melihat dari kejauhan jawaban - jawaban Tuhan dari setiap pengorbanan dan perjuangan dan keluarga sejak awal selalu tentang pengorbanan serta perjuangan makanya idhul adha bukan "hanya" tentang penyembelihan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun