Mohon tunggu...
Katanka Pramudya
Katanka Pramudya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review Buku Sosiologi Hukum Rianto Adi: Kajian Hukum Secara Sosiologis

1 Oktober 2024   14:18 Diperbarui: 2 Oktober 2024   22:16 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

IDENTITAS BUKU

Judul Buku : SOSIOLOGI HUKUM : Kajian Hukum Secara Sosiologis

Nama Penulis: Rianto Adi

Penerbit: Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Kota Terbit: Jakarta

Tahun Terbit: September 2014

Jumlah Halaman : 200 Halaman

ISBN: 978-979-461-827-1

REVIEW BUKU

 Dalam buku ini, penulis menjelaskan tentang secara praktis bekerjanya sosiologi hukum, dimana kajian dari sosiologi hukum tidak hanya mengkaji hukum secara normatif saja, namun juga dikaitkan dengan gejala sosial yang ada dalam masyarakat. Tiada hukum tanpa masyarakat, karena hukum tercipta dan diciptakan oleh masyarakat untuk dijadikan pedoman bertingkah laku. Perkembangan dari masyarakat itu sendiri merupakan faktor perubahan-perubahan hukum, kemudian hukum yang ada tersebut dikaji apakah hukum yang dipakai oleh masyarakat tersebut sesuai atau tidak dengan hukum positif yang berlaku.

 BAB Pertama, menjelaskan dasar-dasar dari Sosiologi Hukum. Dimana hukum terlahir dari proses-proses sosial, seperti; munculnya kontrak sosial yang diambil dari kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakat yang dianggap baik, dan juga hasil dari sistem politik yang muncul dari para penguasa.

 BAB Kedua (Sosiologi Hukum), penulis menjelaskan lebih dalam mengenai Sosiologi Hukum. Dimana dalam masyarakat berkembanglah keyakinan-keyakinan pemikiran hukum, seperti: Positivisme Hukum dan Sosiological Jurisprudence. Muncullah masalah-masalah sosial yang disebabkan karena ketetapan hukum, terutama positivisme hukum yang merupakan hukum tertulis. Padahal tugas dari sosiologi hukum sendiri menurut Wignjosoebroto adalah mengkaji hukum dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat: Law as it is observed in the daily life in society.

 BAB Ketiga (Kerja Sosiologi Hukum), dijelakan bahwa tugas dari sosiologi hukum adalah menemukan hukum yang "mandul" dengan cara: (1) identifikasi terhadap keteraturan dari kausalitas yang ada; (2) menganalisa hubungan antara timbal balik dari hukum dengan aspek-aspek masyarakat lainnya; dan (3) menguji hipotesa-hipotesa melalui penelitian yang bersifat deskriptif (hanya ingin mengetahui tanpa perlu menilai baik buruknya) dan eksplanatoris (belum dijelaskan dengan baik). Maka banyak yang mengatakan bahwa sosiologi hukum hanya berurusan dengan dunianya sendiri, yakni keilmuan dan sama sekali tidak mempunyai kegunaan praktis karena tidak memberi jalan keluar dari permasalahan yang dikaji. Padahal hal tersebut tidaklah benar, karena pemahaman terkait yang terjadi di dunia kenyataan sangatlah penting. Langkah-langkah di dunia praktis akan cacat apabila hanya berpaku pada pandangan subyektif si pembuat keputusan. Penjelasan-penjelasan yang diberikan oleh sosologi hukum akan sangat membantu dalam pengambilan keputusan yang berkuallitas dan mendekati esensi dari keadilan tersebut.

 Fungsi dari sosiologi hukum menurut Soekanto adalah (1) pemahaman terhadap hukum di dalam konteks sosial; (2) mengadakan analisis terhadap efektivitas hukum dalam masyarakat, baik sebagai sarana pengendali sosial maupun sarana untuk mengubah masyarakat agar mencapai keadaan sosial tertentu; (3) mengadakan evaluasi terhadap efektivitas hukum didalam masyarakat. Sehinga muncullah 2 Teori: 1) Teori Funsionalisme (setiap hukum yang dilahirkan akan selalu mempunyai fungsi manifesnya/konsekuensi yang diharapkan dan latennya/tidak diketahui atau ditutupi); dan 2) Teori Funsionalisme Struktural (setiap struktur dalam masyarakat memberikan dukungan, jika ada elemen yang saki maka hukum tidak dapat berjalan).

 BAB Keempat (Contoh Kajian Sosiologi Hukum), diakhir BAB penulis menjelaskan masalah-masalah yang berhasil dikaji oleh sosiologi hukum seperti implementasi Undanng-Undang Anti Monopoli (UU Nomor 5 Tahun 1999 Tentang Larangan Praktik Monopoli dan Usaha Tidak Sehat) dan proses dalam penegakan hukum yang dinilai masih belum terimplementasi dengan baik.

Kelebihan Buku

1.Penulis menulis kalimat dengan rapi, sehingga nyaman ketika dibaca

2.Berisi penjelasan lengkap terkait dasar-dasar dari sosiologi hukum, sehingga memudahkan seseorang yang baru mulai belajar mengenal sosiologi hukum

3.Kalimat atau kutipan yang berasal dari bahasa lain sudah disertai pengertian atau transliterasi dalam bahasa Indonesia

4.Menyajikan kasus-kasus yang telah dikaji diakhir BAB, sehingga pembaca dapat lebih memahami cara kerja dari ilmu sosiologi hukum ini.

Kekurangan Buku

1. Pembahasan atau materi hanya sampai ditingkat tertentu saja

2.Hanya mencantumkan 2 teori sosiologi hukum

3.Tidak mencantumkan sistem hukum modern 

Kesimpulan

Sosiologi hukum bertujuan untuk menjelaskan secara praktis bekerjanya sosiologi hukum. Kajian sosiologi hukum tidak hanya mengkaji hukum secara normatif, akan tetapi dikaitkan dengan gejala sosial yang ada dalam masyarakat. Tiada hukum tanpa masyarakat, karena hukum tercipa dan diciptakan oleh masyarakat. Namun dalam kenyataan lapangan, masih banyak pelanggaran yang dilakukan. Dalam hal kecil seperti rambu lalu lintas, dimana lampu kuning yang dalam hukum seharusnya hati-hati atau persiapan untuk berhenti tapi malah menambah kecepatan dan hal ini dianggap lumrah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun