Beberapa nama telah kuhapus dari hati
Pesan romantik  nan fasih tidak digubris lagi
Irama yang klasik, begitu menggugahÂ
Kekaguman dan semua hal raib lalu mati
Memaksa ingatkan kembali, menemu jalan buntu
Kesulitan dari melupakan merubah wujud, sudah tentu
Kenangan menjadi abadi, tapi absurd
Mengapa harus namaMu?
Kala maha gelap kembali
Semua terhidang rapi di ingtatan ini
Tak mengenalmu, mustahil bagi diri
Nama itu kembali, menghampiri sembari membela diri
Sudahlah...!
TentangMu, sudah ku tolak
Ketika Kau kembali hadir tanpa bersepakat
Lalu, apa yang harus diperbuat?
TentangMu nikmat yang mendiami dalam jiwa.
Batam,22/02/23
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H