Mohon tunggu...
Kavin Ashfiya
Kavin Ashfiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

pengkaji filsafat, bahasa, dan agama

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Cinta Segitiga sebagai Konsekuensi Filsafat Eksistensialisme Jean Paul Sartre

2 Maret 2023   21:03 Diperbarui: 2 Maret 2023   22:26 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Wikimedia Commons/Xinhua

Setelah sekian lama eratnya hubungan Simone dengan Bianca, Simone mulai memasukkan Bianca ke dalam relasi fisik, ia memperkenalkan Bianca dengan Sartre. Berawal dari penjelasan Sartre tentang konsep filsafat Spinoza yang ditanyakan Bianca, dan mereka berdua mulai sering bertemu. Sartre jatuh hati dengan gadis muda ini, ia juga mulai banyak mengirim surat kepada Bianca. Sebaliknya, Bianca kini tak mempersoalkan kejelekan Sartre, ia terpesona dengan rangkaian kata-kata indah dan ketajaman Sartre dalam menjelaskan konsep-konsep filsafat.

Setelahnya Sartre membawa Bianca ke tempat romantis di sebuah cafe untuk menyatakan cintanya. Setelah Bianca menerimanya, Sartre mengajaknya ke hotel. Pada saat perjalanan ke hotel Sartre sempat berkata pada bianca: "wanita penjaga hotel pasti kaget melihat kita, karena baru kemarin sore saya mengambil keperawanan gadis lain". Bianca mulai tertegun, kaget, bisu, dan tak bisa menarik langkah yang sudah ia ambil.

Setelah kejadian di hotel, bianca mulai merasakan keanehan sikap Sartre, ia merasa dicampakkan oleh Sartre. Sampai suatu ketika disaat para tentara Jerman mulai menyerbu Perancis, Sartre memutuskan hubungannya dengan bianca. Bianca menganggap Sartre yang harus bertanggung jawab atas kehancuran mentalnya. Saat sempat bertemu Sartre untuk meminta kejelasan tentang hubungannya, sartre menjawab: " Saya tenang, karena saya yakin bahwa kamu akan bisa mengatasi kesedihanmu". Perkataan itu sangat menampar Bianca, ia memandang buruk Sartre yang sibuk dengan kebebasan individualnya. Bianca mulai menyadari bahwa dirinya adalah cinta kontingen Sartre.

Cinta segitiga antara Sartre-Simone dan Bianca bukanlah yang pertama kalinya, sebelumnya juga banyak orang ketiga yang masuk ke dalam jebakan Sartre dan Simone. Olga Kosakiewics gadis yang merupakan murid Simone juga pernah mengalami kejadian naif seperti Bianca. Wanda yang merupakan kakak Olga juga demikian, ia mengalami kejadian serupa tanpa sepengetahuan Olga.

 Konsep cinta bebas yang dijalani Sartre dan Simone menerapkan keterbukaan total antara keduanya, namun posisi Simone sebagai amor necessaire terkadang juga menjadi cinta kontingen Sartre. Tatkala Sartre mulai jatuh cinta dengan Olga, Simone merasa cemburu dengan hubungan keduanya, Simone akhirnya memacari Jacques Laurent Bost yang merupakan murid Sartre tanpa sepengetahuan Sartre-Olga. Hubungan Simone dengan Sartre mulai kembali disaat Olga diputus oleh Sartre dari cinta segitiganya. Dari sini kita dapat mengetahui bahwa kebebasan yang diusung Sartre sangatlah radikal, dan ia pun tak memiliki keraguan sedikitpun untuk menerapkan pemikirannya dalam kehidupan riilnya, ia pun sukses menjalani kehidupan sebagai subjek kebebasan setelah belajar dari kejatuhan-kejatuhan dirinya di masa lalu yang disebabkan oleh objektivasi orang lain. Sekian terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun