Mohon tunggu...
Kata Dhiar
Kata Dhiar Mohon Tunggu... Tutor - Mentor

Founder DBODY (The Anatomy Course), Spesialis Anatomi fungsional dan Anatomi Klinis untuk Yoga dan Terapis, Pemegang 21 Sertifikat Anatomi dan Terapi dari luar negeri dan 1 dari Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apa sih Nyeri Itu?

27 Mei 2024   07:40 Diperbarui: 27 Mei 2024   07:47 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita semua tentu sudah pernah merasakan yang namanya nyeri, tetapi apa sih yang sebenarnya terjadi sehingga kita bisa merasakan nyeri ?

Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial. Nyeri dapat bersifat akut atau kronis dan dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis, termasuk cedera, penyakit, atau prosedur medis.

MEKANISME NYERI DARI SISI MEDIS

Deteksi Nyeri (Nociception):

  • Stimulus Nyeri: Nyeri dimulai ketika ada stimulus yang cukup kuat untuk mengaktifkan reseptor nyeri (nociceptors) di kulit, otot, atau organ lain. Stimulus ini bisa berupa rangsangan mekanis (seperti luka atau tekanan), kimia (seperti zat beracun atau inflamasi), atau termal (panas atau dingin ekstrem).
  • Transduksi: Nociceptors mengubah stimulus nyeri ini menjadi sinyal listrik yang disebut impuls saraf. Proses ini disebut transduksi.

 

Transmisi Sinyal Nyeri:

  • Konduksi Saraf: Impuls saraf tersebut kemudian diteruskan melalui serabut saraf perifer menuju sumsum tulang belakang.
  • Transmisi ke Sumsum Tulang Belakang: Dari sumsum tulang belakang, sinyal nyeri ini diteruskan ke otak melalui jalur saraf tertentu, seperti jalur spinothalamic.

Persepsi Nyeri:

Setelah mencapai otak, sinyal nyeri diproses di berbagai area otak, termasuk thalamus, korteks somatosensorik, dan sistem limbik. Persepsi nyeri merupakan hasil dari pengolahan ini, yang melibatkan kesadaran sensorik dan komponen emosional dari nyeri.

Modulasi Nyeri:

Otak juga memiliki mekanisme untuk mengurangi atau mengatur intensitas nyeri melalui jalur modulasi nyeri. Misalnya, endorfin dan neurotransmiter lainnya dapat mengurangi persepsi nyeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun