يَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلْ مَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
Artinya: Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." Dan apa saja kebajikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.
Menurut Tafsir al-Misbah ungkapan ayat 215 dari surat al-Baqarah di atas mengandung dua isyarat. Pertama, yang diinfakkan itu adalah yang baik, baik bagi yang memberi, baik bagi yang menerima, baik bagi jamaah, dan barangnya juga baik. Maka ia adalah perbuatan yang bagus, pemberian yang bagus, dan sesuatu yang bagus.
Kedua, orang yang berinfak hendaklah memilihkan sesuatu yang lebih utama dan lebih baik dari apa yang dimilikinya, sehingga dapat dirasakan bersama orang-orang lain. Karena infak adalah membersihkan hati dan menyucikan jiwa, serta memberikan kemanfaatan dan pertolongan kepada orang lain. Memilih yang baik dan melepaskannya untuk orang lain inilah yang mewujudkan kebersihan bagi hati, kesucian bagi jiwa, dan sikap mengutamakan orang lain yang memiliki arti yang sangat bagus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H