Mohon tunggu...
Orang Bijak Palsu
Orang Bijak Palsu Mohon Tunggu... -

Pemerhati Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money

Pedagang Kata-kata Itu Bernama Motivator !?

5 Januari 2013   07:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:29 2699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


[caption id="attachment_225918" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber:easitechcn-en-made-in-china.com"][/caption]

10 tahun terakhir ini sejak ‘kemunculan’ Andrie Wongso dunia permotivasian Indonesia semakin marak sekaligus semakin menjanjikan bagi sekelompok orang. Motivasi jadi satu bisnis baru yang semakin hari semakin banyak segmentasinya. Ada motivasi untuk karyawan, calon pengusaha, ibu rumah tangga, pensiunan, anak muda, motivasi Islami dst-nya. Dan orang-orang yang memberi motivasi tersebut kita panggil dengan sebutan motivator.Tidak ada yang salah dengan sesuatu yang sudah terjadi, bahkan cenderung baik. Kalaupun ada yang melihatnya sebagai suatu kesalahan itu lebih karena orang tersebut belum berusaha mencari dan menemukan manfaat serta kebenarannya.


Pro kontra di setiap situasi, peristiwa atau kejadian adalah hal yang wajar di dunia dualitas ini. Itu adalah salah satu bumbu serta Warna-warni kehidupan. Orang-orang yang sinis memandang kehadiran para motivator sebagai sesuatu yang tidak terlalu penting. Bahkan ada yang mengatakan : “hidup tak semudah bacotnya...(salah satu motivator papan atas)”. Hal ini sempat menghebohkan dunia maya untuk beberapa lama. Sementara yang lain menganggap kehadiran para motivator sebagai dewa penolong yang bisa membangkitkan semangat, menginspirasi serta bertanya ini dan itu.

1357345986226117469
1357345986226117469


Yah begitulah realitas kehidupan di dunia dualitas ini. Siapa saja yang membenci dan menolak menerima unsur dualitas kehidupan [baik-buruk, susah-senang, dipuji-dicaci, dstnya] serta serakah dalam memilih, hanya mau yang enak-enak menurutnya saja akan sulit sampai ke pintu gerbang pencerahan. Semakin kuat kita menolak dualitas kehidupan semakin tersiksa hati dan pikiran kita. Orang-orang tercerahkan selalu bisa merangkul kedua-duanya dengan sama mesranya.

13573460631271473009
13573460631271473009



Kembali ke orang-orang yang sinis tadi, mereka melihat dan menuduh para motivator itu sebagai pedagang kata-kata. Dengan hanya bermodalkan keberanian dan kepintaran berbicara mereka mengklaim dirinya motivator ini dan motivator itu. Jutaan bahkan puluhan juta rupiah bisa mereka raih dengan berdagang kata-kata tersebut. Tapi tentunya tidak semua seperti ini. Masih banyak janda-janda eh...motivator-motivator berkualitas yang layak kita dengar nasihat-nasihat motivasinya.


Seandainya pun benar apa yang dituduhkan itu tetap saja ada pelajaran yang bisa diambil manfaatnya. Karena sejatinya setiap apapun yang dihadirkan kehidupan sarat akan pesan dan makna yang menanti untuk dikaji serta diambil hikmahnya. Orang-orang luar biasa selalu menemukan pesan-pesan baik kehidupan di setiap situasi dan kejadian. Bahkan pada seburuk-buruk keadaan. Orang bijak asli [yang ini palsu] mengatakan; jika anda cukup baik maka anda akan bertemu kebaikan dimana-mana. So apakah itu artinya jika kita masih banyak menemukan hal-hal yang tidak baik berarti kita masih perlu belajar lebih banyak lagi kebaikan??? Hanya anda dan masing-masing pribadi yang bisa menjawab.


Berdagang atau menjual terkadang memang diperlukan bahkan oleh motivator sekaliber Andrie Wongso atau mario teguh sekalipun. Meskipun dengan apa yang sudah mereka lakukan dalam perjalanan hidupnya sudah membuat mereka terjual. Tapi sekali waktu sah-sah saja kalau mereka masih ‘berjualan’. Yang terpenting adalah niatan awalnya, mau berbagi atau cari uang. Jangan serakah mengatakan mau dua-duanya. Berbagi ya berbagi... cari uang ya cari uang!


Agar tidak mengurangi keikhlasan dalam berbagi sepertinya lebih ideal kalau seorang motivator itu tidak menjadikan kegiatan motivasinya sebagai sumber utama penghasilannya. Karena ditakutkan fokusnya bergeser dari mencari ilmu dan berbagi. Di awal-awal sih mungkin boleh-boleh saja menjadikannya sebagai sumber utama penghasilan.


Cap pedagang atau pebisnis kata-kata saya pikir hanya bisa disematkan kepada motivator-motivator yang memotivasi hanya untuk mencari uang semata dan pengetahuannya pun didapat dari buku, seminar, googling atau video pelatihan yang sering dipelajarinya. Bukan dari apa-apa yang sudah dialami dalam kehidupannya.


Tapi hebatnya kehidupan, sekalipun cara dan tujuan mereka memotivasi dipandang kurang baik oleh sebagian orang, tetap saja ada orang-orang yang merasakan manfaat dan terinspirasi dari apa yang mereka lakukan. Luar biasa kehidupan dan lebih luar biasa lagi Sang Pemilik Kehidupan yang mengatur semuanya.

1357346296165733035
1357346296165733035


Artikel lain:membakar surga menyiram neraka||plus-minus orang batak

__________keinginan: sumber masalah !? || gak penting kerja keras


Terima kasih sudah membaca_________________________Salam bijak palsu!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun