Mohon tunggu...
Orang Bijak Palsu
Orang Bijak Palsu Mohon Tunggu... -

Pemerhati Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tulisan “Agama” dengan 8 Ribu+ Pembaca

19 April 2012   09:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:25 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_175276" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber:belajar.kemdiknas.co.id"][/caption]

Banyak dari kita yang diperkenalkan wajah agama dengan memakai pendekatan surga neraka. Tidak ada yang salah memang untuk sebuah proses dan itupun sudah terjadi. Sesuatu yang sudah terjadi adalah yang terbaik dari apa yang kita pikir dan upayakan sebelumnya. Lebih jauh tentang surga neraka bisa dibaca disini~~>> Membakar Surga, Menyiram Neraka .

Semua agama menganjurkan memperbanyak kebaikan dan mencegah sebanyak mungkin kejahatan serta memurnikan hati dan pikiran. Semua agama sejatinya mencari kedamaian. Sehingga agama yang tidak berhasil menjawab aspirasi umatnyakemungkinan besar pelan-pelan akan ditinggalkan.

Mengutip apa yang pernah dikatakan Gede Prama dalam salah satu bukunya : Hampir semua perahu religiusitas dibangun dengan etika dan tata susila. Di Islam disebut Syari’at, dalam Kristianitas diberi judul sepuluh perintah Tuhan, penganut Buddha menyebutnya Vinaya, orang Hindu menyebutnya Tri Kaya Parisudha. Ada yang serupa di antara semua ini: menghentikan semua kejahatan, memperbanyak kebajikan, memurnikan hati dan pikiran.

Siapa saja yang sudah mulai melaksanakan etika dan tata susila, ia sudah melangkah menyeberangi samudera kekisruhan. Dan mulai melihat wajah-wajah kedamaian, kendati dalam bentuk yang kasar dan tidak kekal pada awalnya. Sedikit musuh, banyak sahabat itulah wajah kedamaian yang mulai dijumpai di awal.

Wajah agama yang indah adalah agama yang telah dilaksanakan. Itu sebabnya ada yang mengatakan understanding is doing, pengertian baru benar-benar ada setelah dilaksanakan. Para guru menyarankan janganlah menyebut diri mengerti hanya semata-mata karena bisa mengucapkan. Memang baik untuk selalu mengucapkan kebaikan agama tapi jauh lebih baik untuk selalu melaksanakan kebaikan-kebaikan tersebut.

Berikut beberapa tulisan ‘agama’ yang pernah diposting di Kompasiana yang dibaca oleh delapan ribu lebih pembaca.

# Rahasia Sholat Tahajud [Wijaya Kusumah]

# Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun Hijriah [Thamrin Dahlan]

# Patung Buddha dibakar : Buddha Tersenyum [Katedrarajawen]

# Saya Hampir Masuk Kristen [Ragile (Agil)]

# MUI Gerah dengan Hiasan Natal [Daniel H.t]

# Bengkel Hati Ustadz Danu [Wijaya Kusumah]

# Tifatul Sembiring Video Porno & Penyaliban Yesus Kristus [Daniel H.t]

Terima kasih mudah-mudahan kita bisa mengambil pelajaran dari tulisan-tulisan diatas

Salam Bijak Palsu

Artikel yang terkait dengan tulisan ini ::::

~~>>Tulisan Seks Yang Dibaca 10-ribu+

~~>>Tulisan Dengan 10-ribu+ Pembaca

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun