Peristiwa yang pernah saya alami yang dirasa sebagai sebuah kesulitan adalah pada saat saya terpilih dalam proses pemilihan wakil kepala sekolah dalam forum rapat dewan guru. Pada saat itu saya bertanya-tanya dalam hati kenapa saya yang terpilih, sementara saya terbilang pegawai baru dengan masa kerja kurang lebih 1 tahun sebagai ASN di sekolah yang saya tempati bekerja. Saya terpilih menjadi wakil kepala sekolah bidang kurikulum, yang memiliki tanggung jawab dalam merancang kurikulum sekolah, memetakan guru mata pelajaran, menyusun jadwal pelajaran dan tugas-tugas lainnya yang berkaitan dengan bidang kurikulum. Bidang kurikulum diibaratkan sebagai "jantungnya sekolah", jika jantungnya berhenti, maka akan dipastikan pembelajaran di sekolah tidak akan berjalan. "Tugas yang sangat berat", kalimat pertama dalam hati saya sesaat setelah terpilih sebagai wakasek bidang kurikulum.
Bagaimana Anda menghadapi krisis tersebut (coping)? Bagaimana Anda dapat bangkit kembali (recovery) dan bertumbuh (growth) dari krisis tersebut?
Mulai bekerja sabagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum, saya bingung dan kesulitan harus memulai dari mana. Akhirnya saya menghadap kepada kepala sekolah untuk meminta arahan dan bimbingannya dalam melaksanakan tugas sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Kepala sekolah menyarankan untuk berkomunikasi dengan wakil kepala sekolah bidang kurikulum lama atau dengan sekolah yang lain yang tergabung dalam forum wakil kepala sekolah bidang kurikulum kabupaten.
Atas saran dan arahan dari kepala sekolah tersebut, saya mendapatkan pencerahan dengan banyak bertanya kepada wakil kepala sekolah yang lama dan aktif di forum wakil kepala sekolah bidang kurikulum kabupaten untuk berdiskusi dan sharing pengalaman dalam pelaksanaan tugas kurikulum di sekolah.
Gambarkan diri Anda setelah melewati krisis tersebut.
Apa hal terpenting yang telah Anda pelajari dari krisis tersebut?
Jawaban:
Hal terpenting yang saya pelajari dari krisis yang dialami: 1) Kesiapan diri untuk menghadapi berbagai tantangan; 2) Pentingnya komunikasi dan kolaborasi; 3) Mengutamakan pola pikir positif (positive thinking); 4) Pentingnya kerjasama tim yang solid.
Bagaimana dampak pengelolaan krisis tersebut terhadap diri Anda dalam menjalankan peran sebagai pendidik?
Jawaban:
Dampak pengelolaan krisis terhadap diri saya dalam menjalankan peran sebagai pendidik:Â