Mohon tunggu...
Kastrat IMS FTUI
Kastrat IMS FTUI Mohon Tunggu... Mahasiswa - #PRAKARSA

Pagi Sipil! Kastrat IMS FTUI kini hadir di Kompasiana untuk membagikan beberapa tulisan yang kami hasilkan

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengaruh Pandemi dan Pemberlakuan Karantina Wilayah terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

1 Agustus 2021   11:47 Diperbarui: 1 Agustus 2021   12:06 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

oleh Taffi Hensan Kurniawan

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG adalah ukuran statistik yang mencerminkan keseluruhan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu serta dievaluasi secara berkala. IHSG menggambarkan kenaikan atau penurunan pasar investasi Indonesia. 

Pasar modal selalu berfluktuasi dan ini akan menimbulkan ketidakpastian untuk memperoleh imbal hasil di masa yang akan datang dalam berinvestasi, hal ini mencerminkan risiko yang akan dihadapi investor. 

IHSG berguna untuk mengukur sentimen pasar bursa atau kepercayaan investor terhadap pasar saham di Indonesia, indeks ini juga dijadikan sebagai patokan terhadap perusahaan-perusahaan yang melantai di bursa.

Banyak hal yang mempengaruhi pergerakan indeks ini, menurut Bodie, Kane dan Marcus (2006) ada tujuh faktor yang mempengaruhi perkembangan pasar saham bila dilihat dari makro ekonomi, yaitu Gross Domestic Product (GDP), inflasi, suku bunga, nilai tukar, tingkat pengangguran, transaksi berjalan, dan defisit anggaran. 

Selain itu, kepercayaan investor yang tercermin dalam volume perdagangan juga sangat berpengaruh terhadap IHSG.

Selama pandemi ini IHSG menyentuh level terendahnya di 3.937,63 pada 23 Maret 2020, nilai ini merupakan nilai terendah selama 8 tahun terakhir. 

Lalu sebenarnya apa yang menyebabkan pandemi berpengaruh pada indeks ini ? Selama 1 tahun lebih kehidupan kita telah ditemani oleh pandemi, selama itu pula banyak perubahan yang terjadi dalam berbagai sektor kehidupan kita, salah satunya adalah ekonomi. 

Terpampang jelas bahwa dengan adanya pembatasan-pembatasan yang terjadi selama ini sangat berdampak signifikan terhadap daya beli masyarakat, yang tentunya akan berdampak pada ekonomi Indonesia. Terutama sepanjang tahun 2020 kemarin, ekonomi Indonesia begitu terpuruk, bahkan tercatat sebagai yang paling buruk selama kurun waktu 20 tahun kemarin. 

Walau kini mulai membaik, pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih tercatat minus 0,74% pada kuartal pertama tahun ini. Optimisme yang kini ada juga seakan semakin berkurang dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). yang belum lama diterapkan oleh pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun