Mohon tunggu...
Kastrat IMS FTUI
Kastrat IMS FTUI Mohon Tunggu... Mahasiswa - #PRAKARSA

Pagi Sipil! Kastrat IMS FTUI kini hadir di Kompasiana untuk membagikan beberapa tulisan yang kami hasilkan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pesan Tersirat Mikroagresi Rasial

1 Agustus 2021   10:46 Diperbarui: 1 Agustus 2021   10:48 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: thoughtco.com

Mikroagresi adalah suatu perbuatan secara halus  baik verbal maupun nonverbal yang dilakukan secara terus-menerus kepada suatu kelompok yang biasanya termaginalkan yang dapat merusak kepercayaan diri seseorang. 

Dalam beberapa media, bentuk mikro agresi biasanya sangat berkaitan erat dengan permasalahan rasial, namun sebenarnya mikroagresi mencakup segala bentuk serangan yang dilakukan kepada orang minoritas atau terpinggirkan seperti kelompok LGBT, penganut agama minoritas, dan suku minoritas. 

Mikroagresi rasial adalah istilah untuk sebuah serangan yang diberikan kepada ras atau identitas seseorang secara tidak tersirat

Pengenalan kata mikroagresi sendiri awalnya diperkenalkan pada tahun 1970 di Amerika untuk menggambarkan bentuk serangan rasial modern di Amerika revolusi pergerakan sipil yang bertujuan menghapus rasisme dan diskriminasi warga kulit putih terhadap warga kulit hitam. 

Mikroagresi adalah bentuk dan respon atas transisi perubahan sifat masyarakat Amerika Serikat yang telah memutus hubungan akrab dengan rasisme untuk menerima semua kalangan terutama orang kulit berwarna. 

Mikroagresi sendiri dapat dikategorikan kepada 3 bentuk yaitu microassault, microinsult, dan microvalidation.

Mikroassault adalah sebuah serangan secara rasial kepada sebuah kelompok minoritas secara verbal dan non-verbal yang bertujuan untuk merendahkan atau melukai perasaan dari korban.

Sebagai contoh memanggil seseorang dari keturunan dengan julukan rasial ataupun seseorang yang secara sengaja menghindari kontak ketika berpapasan dengan orang kulit hitam karena sentimen warga kulit putih yang jelek kepada orang kulit hitam. 

Selanjutnya adalah microinsult di mana bentuk mikroagresinya adalah dalam bentuk komunikasi tersirat yang insensitive terhadap identitas rasial seseorang. 

Microinsult biasanya tidak disadari oleh pelaku namun memiliki maksid tersirat terhadap orang yang dituju. Contoh microinsult adalah ketika seorang karyawan kulit putih mengomentari orang yang mendapat pekerjaan dengan ucapan "Saya percaya bahwa setiap orang berhak mendapat pekerjaan apapun rasnya".

Atau, "Bagaimana anda bisa bekerja di sini" yang keduanya memilliki sebuah pesan tersembunyi yaitu sebagai orang kulit berwarna anda pasti mendapat pekerjaan melalui program atau sekadar hadiah bukan karena orang kulit berwarna mampu dan memiliki kualifikasi. 

Bentuk mikroagresi terakhir adalah microinvalidation adalah bentuk komunikasi yang merendahkan atau mengeliminasi perasaan atau pengalaman seseorang tentang rasisme yang dialami. 

Mikroinvalidasi contohnya adalah ketika seorang warga amerika keturunan asia yang terus dipertanyakan kemampuan bahasa inggrisnya yang baik yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi korban. 

Mikroinvalidasi juga dapat berupa perkataan "anda sangat sensitive" ketika baru saja mendapatkan pengalaman yang tidak mengenakan di restoran.

Mikroagresi dapat terjadi karena lingkungan dan budaya tidak menganggap masalah rasial sebagai hal yang penting. Mikroagresi dapat terjadi karena suatu kelompok menganggap bahwa tindakan rasisme sudah tidak ada di lingkungannya karena di dunia modern yang telah menganggap semua orang setara. 

Mikroagresi dapat terjadi karena seseorang tidak mau belajar untuk peka terhadap isu sentiment ras yang sangat erat di masyarakatnya sehingga secara sadar atau tidak sadar dapat melakukan tindakan verbal dan non verbal yang melukai perasaan seseorang bahkan dapat menyerang hingga ke mental seseorang. 

Mikroagresi sendiri dapat memberikan dampak yang buruk kepada korban mulai dari kurangnya kepercayaan diri, berkurangnya kemampuan untuk bertahan di suatu lingkungan, ketidakpercayaan dari rekan sekerja, dan keinginan untuk mengundurkan diri dari suatu intansi atau lingkungan.

Mikroagresi sendiri dapat dicegah dengan edukasi dan penyuluhan tentang apa itu rasial mikroagresi. Di Indonesia sendiri di mana kata mikroagresi masih asing, pengenalannya di tingkat sekolah dan universitas dapat membantu masyarakat untuk lebih terbuka wawasannya mengenai permasalahan rasial yang terjadi baik di rana institusi pendidikan maupun lapangan pekerjaan lainnya. 

Dengan akrabnya masyarakat dengan istilah dan pengertian mikroagresi rasial, maka identifikasi dan penyelesaian masalah tersebut jika terjadi dalam lingkup pekerjaan seseorang dapat diselesaikan dan tidak merugikan secara terus menerus bagi korban. (Sue, et al., 2007)

Mikroagresi dapat membentuk sebuah efek yang tidak terlihat namun dalam dampak panjang akan merugikan secara mental dan fisik bagi korban. 

Mikroagresi adalah serangan tersirat terhadap kelompok ras minoritas untuk merendahkan identitas orang tersebut. Mikroagresi bukanlah sebuah istilah yang dibuat-buat untuk menyalurkan ego dari orang yang terlalu sensitif akan tetapi edukasi tentang mikroagresi masih perlu terutama di masyarakat Indonesia yang beragam dan masih sering mengalami bentrokan rasial akibat ketidaksensitifan permasalahan rasial di masyarakat. 

Pencegahan mikroagresi dan eliminasi mikroagresi adalah harus karena setiap orang berhak akan kesempatan dan perlakuan yang sama sebagai manusia.

Daftar Pustaka

Desmond-Harris, J. (2015, February 16). Vox. Retrieved from What exactly is a microaggression.

Mengenal Racial Trauma yang Disebabkan Pengalaman Rasisme. (2020, Juni 15). Retrieved from tirto.id: https://tirto.id/mengenal-racial-trauma-yang-disebabkan-pengalaman-rasisme-fHLs

Sue, D. W., Capodilupo, C. M., Torino, G. C., Bucceri, J. M., Holder, A. M., Nadal, K. L., & Esquilin, M. (2007). Racial microaggressions in everyday life: implications for clinical practice. Am Psychol, 62(4), 271.

The University of Edinburgh. (2021, February 8). Retrieved from Effects of Microaggresions: https://www.ed.ac.uk/equality-diversity/students/microaggressions/effects-of-microaggressions

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun