Mohon tunggu...
Wartakastrat
Wartakastrat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kastrat

Dalam upaya publikasi atau ekspansi informasi guna meningkatkan pengetahuan masyarakat, Departemen Kajian dan Aksi Strategis (Kastrat) membentuk suatu fungsi yang bernama Wartakastrat. Fungsi ini bergerak dalam bidang penulisan artikel atau kajian populer yang dipublikasikan melalui media berita online.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Membangun Masyarakat Sehat Melalui Konsep Health in All Policies (HiAP)

31 Oktober 2024   20:17 Diperbarui: 31 Oktober 2024   20:17 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Penulis : I Komang Chandra Yogananda

Di tengah tantangan kesehatan masyarakat yang semakin kompleks, pendekatan Health in All Policies (HiAP) muncul sebagai solusi yang menjanjikan. HiAP bukan hanya sekadar istilah, tetapi merupakan strategi yang mengintegrasikan pertimbangan kesehatan ke dalam setiap aspek kebijakan publik. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa keputusan yang diambil di berbagai sektor tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi atau infrastruktur, tetapi juga berkontribusi positif terhadap kesehatan masyarakat. Dalam tulisan ini, akan dibahas mengapa HiAP itu penting, manfaat yang ditawarkannya, tantangan yang harus dihadapi, serta langkah-langkah yang bisa diambil untuk mengoptimalkan pendekatan ini. Kesehatan kita dipengaruhi oleh lebih dari sekadar layanan kesehatan. Faktor-faktor seperti pendidikan, lingkungan, dan ekonomi juga memainkan peran besar. Misalnya, ketika sebuah kota merencanakan jalur transportasi, penting bagi mereka untuk memikirkan dampak kesehatan dari keputusan itu. Apakah jalur tersebut ramah bagi pejalan kaki? Apakah ada akses ke taman atau ruang terbuka hijau? Kebijakan yang mempertimbangkan semua aspek ini dapat membantu mengurangi masalah kesehatan seperti obesitas atau penyakit pernapasan.

Dengan HiAP, kita mendorong semua sektor untuk berkolaborasi dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat. Sebagai contoh, program yang mengintegrasikan pendidikan kesehatan dalam kurikulum sekolah dapat membantu anak-anak memahami pentingnya gaya hidup sehat sejak dini. Ini bukan hanya tentang mengurangi angka penyakit, tetapi juga tentang membentuk generasi yang lebih sadar akan kesehatan. Keunggulan utama HiAP adalah kemampuannya menciptakan sinergi antara sektor-sektor yang berbeda. Seringkali, masalah kesehatan tidak bisa diselesaikan hanya dengan intervensi dari sektor kesehatan. Misalnya, ketika kita berbicara tentang kesehatan mental, perlu ada kerja sama antara layanan kesehatan, pendidikan, dan dukungan sosial. Dengan pendekatan kolaboratif, kita bisa menciptakan solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan. Bayangkan jika sekolah tidak hanya mengajarkan akademik, tetapi juga mengajarkan keterampilan hidup yang berfokus pada kesehatan mental. Ini akan membantu anak-anak mengatasi stres dan tantangan sehari-hari dengan lebih baik. Dengan demikian, HiAP bukan hanya tentang kebijakan, tetapi juga tentang membangun jejaring sosial yang kuat dalam mendukung kesehatan masyarakat.

Salah satu tujuan utama dari HiAP adalah mengurangi ketimpangan dalam kesehatan. Di banyak komunitas, ada kelompok-kelompok yang lebih rentan dan menghadapi lebih banyak hambatan untuk mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas. Misalnya, masyarakat berpenghasilan rendah sering kali tinggal di lingkungan yang tidak sehat, dengan akses terbatas terhadap makanan bergizi. Dengan HiAP, kebijakan dapat dirancang untuk memastikan bahwa semua orang, terutama yang rentan, mendapatkan akses ke kondisi hidup yang lebih baik. Misalnya, pemerintah bisa membuat kebijakan yang menjamin akses ke perumahan yang sehat dan lingkungan yang aman. Ini bukan hanya tentang memberikan layanan kesehatan, tetapi juga menciptakan keadilan sosial dan memastikan setiap individu memiliki peluang untuk hidup sehat.

Meskipun HiAP menjanjikan banyak manfaat, penerapannya tidaklah mudah. Salah satu tantangan terbesar adalah kurangnya pemahaman di kalangan pembuat kebijakan tentang pentingnya pendekatan ini. Banyak yang masih melihat kesehatan sebagai isu terpisah, sehingga dampak kesehatan dari kebijakan lain sering kali diabaikan. Selain itu, ada tantangan dalam mengukur dampak kesehatan dari kebijakan yang diambil. Tanpa data yang akurat, sulit untuk membuat keputusan berbasis bukti. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan para pembuat kebijakan agar mereka dapat menerapkan prinsip-prinsip HiAP dengan lebih baik. Untuk memastikan HiAP dapat diterapkan dengan efektif, beberapa langkah perlu diambil. Pertama, penting untuk meningkatkan kesadaran tentang pendekatan ini di antara pemangku kepentingan. Mengadakan seminar dan lokakarya bisa menjadi cara yang baik untuk mendidik para pembuat kebijakan tentang manfaat HiAP. Kedua, pengembangan alat dan indikator untuk mengevaluasi dampak kesehatan dari kebijakan yang diambil sangat penting. Dengan data yang tepat, pembuat kebijakan dapat membuat keputusan yang lebih baik. Ketiga, mendorong kolaborasi antar sektor dengan membentuk jaringan atau forum yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat, akan sangat membantu. Dengan dialog yang konstruktif, kita bisa berbagi pengalaman dan menciptakan solusi yang lebih baik.

Health in All Policies (HiAP) adalah pendekatan yang sangat penting dalam mengembangkan kebijakan publik yang berorientasi pada kesehatan. Dengan mempertimbangkan dampak kesehatan dari setiap keputusan, HiAP membantu menciptakan sinergi antarsektor, mengurangi ketimpangan, dan mendorong keadilan sosial. Meski ada tantangan dalam penerapannya, dengan meningkatkan pemahaman dan kolaborasi di antara semua pemangku kepentingan, kita bisa membuka jalan menuju kebijakan yang lebih inklusif dan berdampak. Dengan mengintegrasikan kesehatan ke dalam setiap kebijakan, kita berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang lebih sehat dan lebih adil bagi semua.

Referensi:

1. Amdam, R. (2023). "Health in All Policies" in Norwegian municipalities---Dilemmas and lack of legitimacy and capacity. *The International Journal of Health Planning and Management*, 38(5), 1345-1359.

2. Greer, S. L., Falkenbach, M., Siciliani, L., McKee, M., Wismar, M., & Figueras, J. (2022). From health in all policies to health for all policies. *The Lancet Public Health*, 7(8), e718-e720.

3. Khayatzadeh-Mahani, A., Ruckert, A., Labont, R., Kenis, P., & Akbari-Javar, M. R. (2019). Health in all policies (HiAP) governance: lessons from network governance. *Health Promotion International*, 34(4), 779-791.

4. Lange, K. W. (2021). Rudolf Virchow, poverty and global health: from "politics as medicine on a grand scale" to "health in all policies". *Global Health Journal*, 5(3), 149-154.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun