Mohon tunggu...
Wartakastrat
Wartakastrat Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kastrat

Dalam upaya publikasi atau ekspansi informasi guna meningkatkan pengetahuan masyarakat, Departemen Kajian dan Aksi Strategis (Kastrat) membentuk suatu fungsi yang bernama Wartakastrat. Fungsi ini bergerak dalam bidang penulisan artikel atau kajian populer yang dipublikasikan melalui media berita online.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menemukan Makna 'High Value Person': Refleksi dari Perspektif Mahasiswa Kedokteran

30 April 2024   21:43 Diperbarui: 30 April 2024   21:59 2730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penulis: I Made Bramantya Dwi Abhikrama

High value, sebuah kata yang sangat subjektif artinya di masyarakat kita sekarang. Seseorang yang bagaimanakah yang dapat dikatakan high value? Apakah seseorang dengan aset finansial yang tinggi? Atau seseorang yang mampu memiliki dan menjaga keluarganya? Apa sebenarnya arti dari kata-kata itu?

High value sendiri merupakan suatu nilai yang berbeda di mata orang-orang. Nilai yang kita miliki di hadapan orang tua mungkin berbeda dengan yang dilihat oleh pasangan kita. Namun, dapat disetujui bahwa seseorang yang high value mampu memberikan nilai lebih dan manfaat kepada orang lain melalui apapun yang mereka lakukan dalam kehidupan. 

Kita kembali ke ranah mahasiswa, bagaimanakah mahasiswa yang memiliki nilai tinggi? 

Dalam ranah kehidupan mahasiswa yang heterogen dengan berbagai organisasi, lomba, dan kegiatan lainnya, kita harus kembali melihat tupoksi kita, mahasiswa kedokteran. Segala sesuatu yang kita lakukan, baik itu bekerjasama, berorganisasi, diskusi, lomba, maupun pengabdian masyarakat sebaiknya tetap berorientasi pada masa depan yang kita rancang. 


If you wanna be somebody dan ingin dikenal untuk itu, maka ciptakanlah kesempatan itu sendiri. 

Dari sekian banyak hal yang harus dilakukan, untuk menjadi seseorang yang high value tentu dibutuhkan manajemen emosi yang memadai. Dan untuk menjaga hal tersebut, istirahat secara fisik dan mental merupakan hal yang terlihat simpel, namun dampaknya sangat signifikan. Manajemen emosi merupakan sesuatu yang bisa dilatih. Namun, apabila dirasa sulit, hal termudah yang dapat kita lakukan adalah sesederhana kembali ke rumah kita. 

Dalam konteks nilai, masyarakat memiliki stigma bahwa seseorang yang serbabisa namun bukan spesialis di satu bidang merupakan orang dengan nilai yang lebih rendah dibandingkan spesialis dari bidang tertentu. Namun, dewasa ini, stigma tersebut terbukti tidak aplikatif dan masyarakat era ini lebih memerlukan keseimbangan diantara keduanya. 

Dan untuk mencapai jalan tersebut, diperlukan kemauan yang kuat untuk dapat memberikan nilai dan juga manfaat melalui apapun yang kita lakukan. Seseorang yang mampu memberikan manfaat dan nilai pada masyarakat tidak berfokus pada jeleknya pendapat masyarakat tentang dia, namun seberapa banyak manfaat yang bisa ia bawakan untuk komunitasnya. 

Dengan demikian, apakah seorang wanita yang bekerja lebih high value dibandingkan seorang ibu rumah tangga? Atau seorang pria rumah tangga memiliki nilai yang lebih rendah dibandingkan pria dengan aset banyak? 

Kembali lagi. Nilai kita akan semakin tinggi sesuai dengan tujuan kita melakukan sesuatu. Dalam lingkungan dan mata orang yang tepat, nilai diri kita akan mencapai puncaknya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun