Covid-19 Centaurus (BA.2.75) merupakan subvarian dari omicron. Subvarian ini pertama kali terdeteksi di India pada awal Mei lalu. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melaporkan, kasus Covid-19 subvarian BA.2.75 atau Omicron Centaurus terdeteksi di dua lokasi, yakni Bali dan Jakarta. Kasus Covid-19 subvarian BA.2.75 atau Omicron Centaurus di Bali, ujar Budi, merupakan imported case karena kedatangan dari luar negeri, sedangkan kasus di Jakarta kemungkinan besar merupakan transmisi lokal. "Sedang kita cari sumbernya dari mana," kata Budi.
Â
Saat ini centaurus diklasifikasikan sebagai Variant Of Concern (VOC) Lineage Under Monitoring. Artinya, subvarian ini diawasi secara ketat oleh WHO. Menurut para ahli, centaurus lebih menular dan mampu meginfeksi seseorang yang pernah terinfeksi Covid-19 dan menurunkan respon antibodi. "Gejalanya mungkin jauh, jauh, jauh lebih ringan, terutama untuk orang yang sudah divaksinasi," kata Jasmine Plummer, asisten profesor di Cedars Sinai Medical Center. Meski gejalanya cenderung ringan, para ahli mengatakan subvarian BA.2.75 memiliki tambahan mutasi selain apa yang ada di varian terdahulu. Fakta ini membuat para ahli khawatir bahwa subvarian tersebut bisa menerobos antibodi dan menyebabkan penularan yang cepat. Namun, sejumlah ahli mengatakan masih terlalu dini untuk membuat prediksi soal gelombang baru yang disebabkan BA.2.75.
Â
Dokter spesialis paru Erlang Samoedro mengungkap subvarian Centaurus ini sebenarnya tidak berbeda dengan varian Omicron. Maklum saja, induk dari subvarian ini memang Omicron yang mudah menular. "Sama saja, gejalanya sama. Cara menularnya pun sama," kata Erlang. Bahkan menurut beliau, tidak ada perbedaan khusus antara subvarian Centaurus dengan subvarian lain turunan dari Omicron. Misalnya dengan BA.4 dan BA.5. Berikut ini, cara subvarian Centaurus menular. Agar kita bisa lebih hati-hati meskipun tingkat berbahayanya jauh di bawah Delta :Â
- Melalui udara
- Saat orang yang terpapar bersin dan batuk
- Melalui benda yang terkontaminasi virus, seperti pegangan pintu
- Melalui sentuhan, misal tangan yang terkontaminasi menyentuh hidung dan mulut
- Kontak erat dengan pasien positif Covid-19.
Â
Maka kita tidak perlu terlalu khawatir dengan subvarian Centaurus, namun kita harus tetap waspada, karena subvarian ini cepat menyebar. Penting untuk semua masyarakat tetap menjaga diri dengan terus melaksanakan protokol kesehatan, vaksinasi hingga booster, dan menghindari kerumunan. Bila kita melakukan hal-hal tersebut, maka semakin kecil kemungkinan ancaman yang diberikan oleh subvarian centaurus.
Â
Daftar Referensi :
- https://tirto.id/kemenkes-laporkan-tiga-kasus-pertama-subvarian-centaurus-ba275-gucp
- https://jogja.tribunnews.com/2022/07/22/virus-corona-kembali-bermutasi-ini-dia-omicron-centaurus
- https://nasional.kontan.co.id/news/update-covid-19-indonesia-22-juli-tambah-4834-kasus-baru-meninggal-13
- https://nasional.kontan.co.id/news/covid-19-akibat-omicron-centaurus-terdeteksi-di-indonesia-apa-saja-gejalanya
- https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6186265/omicron-centaurus-ba275-terdeteksi-di-indonesia-perlukah-khawatir
- https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220719090504-255-823191/ditemukan-di-indonesia-bagaimana-gejala-covid-19-subvarian-centaurus
- https://www.cnbcindonesia.com/news/20220722190652-4-357875/centaurus-varian-covid-19-yang-kini-mengancam-dunia
- https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220721145930-255-824431/mirip-omicron-begini-cara-covid-19-subvarian-centaurus-menular
- https://www.jawapos.com/kesehatan/22/07/2022/ahli-varian-centaurus-berkembang-biak-2-kali-lebih-cepat-dari-ba-5/
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI