Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mempersiapkan generasi emas 2045, dan program makan gratis dapat menjadi salah satu investasi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas SDM di masa depan.
Hal Krusial yang Ditimbulkan
Hal krusial bagi kesuksesan implementasi program ini adalah adanya tata kelola keuangan yang hati-hati serta kepatuhan pada batasan-batasan pemerintahan. Pendanaan yang besar akan membebani anggaran pendapatan dan belanja negara harus dikelola dengan baik dan transparan untuk mencegah kebocoran serta penyalahgunaan.
Mengkritisi Program yang Dijanjikan
Pesan untuk Program Bergizi Gratis Prabowo Gibran
Ahli Gizi dari Akademi Kuliner dan Patiseri Ottimo Internasional, Heni Adhianata berharap program makan bergizi gratis menyesuaikan gizi seimbang atau isi piringku dengan karbohidrat, protein hewani dan nabati serta serat yang cukup untuk tumbuh kembang anak agar dapat terhindar dari masalah kesehatan.
Saran Alokasi ke Biaya Pendidikan
Seorang warga bernama Cucu (36) menyarankan alokasi dana program makan gratis sebaiknya untuk pendidikan menimbang semakin mahalnya biaya yang dikeluarkan. Sementara persoalan gizi anak, beliau masih menganggap hal tersebut bisa diselesaikan dalam lingkungan keluarga asalkan pemerintah juga amanah dan tidak berulah.
Hal-hal yang ditawarkan secara gratis selalu memiliki biaya tersembunyi. Semoga saja dengan bengkaknya anggaran dapat diterapkan dengan penuh kejujuran. Selamat bekerja kepada pasangan Prabowo-Gibran untuk menepati janji-janji dengan hati nurani tanpa mencederai. Waktunya rakyat untuk memberi apresiasi dan kritik yang seimbang tanpa ada bungkam membungkam.Â
Namun, apakah masih ada kesempatan untuk menyuarakan?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI