2. Kondisi korban pemerkosaan sempat memburuk
Kondisi kesehatan korban sebelumnya dilaporkan terus memburuk pasca diperkosa 10 orang yang tiga di antaranya adalah guru, kepala desa, serta anggota polisi dari Satuan Brimob. Hal ini semakin diperparah dengan kesehatan mentalnya yang terguncang. Korban pun lantas diberikan pendampingan dari segi hukum serta psikologis dari UPTD Perempuan dan Anak Provinsi Sulawesi Tengah.
3. Pengangkatan Rahim
Tim medis berencana melakukan operasi di bagian reproduksi korban, yakni berupa pengangkatan rahim. Tindakan tersebut perlu dilakukan karena khawatir dampak pemerkosaan akan semakin memperburuk kondisi kesehatannya. Terlebih, korban diketahui mengidap penyakit berbahaya yang bisa mengancam nyawa.
4. Terancam Kehilangan Rahim
Saat dirawat di rumah sakit dan menjalani beberapa pemeriksaan ditemukan sel tumor pada rahim korban dan akan segera dilakukan tindakan berupa operasi tumor rahim.
5. Insersi Akut pada Rahim
Korban mengalami insersi akut pada rahim dan memiliki kemungkinan jika dilakukan pengangkatan terhadap rahim korban. Insersi pada rahim dapat menjadi kondisi serius dan berpotensi mengancam jiwa karena dapat menyebabkan pendarahan hebat pada saat atau setelah persalinan
Pemerkosaan dapat menyebabkan cedera baik fisik maupun psikis yang serius. Pemerkosaan juga berdampak terhadap kestabilan mental korban yang signifikan. Korban pemerkosaan rentan mengalami stres pascatrauma, gangguan stres, hingga depresi.Â
Selain itu, hal tersebut juga dapat menyebabkan masalah reproduksi jangka panjang, termasuk kerusakan organ reproduksi, gangguan menstruasi, kerusakan pada rahim. Korban pemerkosaan perlu mendapatkan dukungan medis dan perawatan yang intensif agar pemulihannya dapat berlangsung dengan baik.