Suatu hari di Sekolah Menengah Pertama PGRI 1 Kuwarasan, guru IPA kelas 7, Ibu Kasri Lestari, memiliki ide untuk mengajarkan materi pemanasan global dengan cara yang menyenangkan dan interaktif. Dia memutuskan untuk mengadakan "Turnamen Pemanasan Global" yang akan melibatkan seluruh kelas dalam sebuah misi untuk menyelamatkan Bumi.
Bab 1: Pemilihan Tim
Ibu Kasri membagi kelas menjadi beberapa tim, masing-masing terdiri dari empat siswa. Setiap tim menerima nama misi penyelamatan Bumi yang unik dan tanggung jawabnya untuk memecahkan tantangan terkait pemanasan global.
Bab 2: Riset dan Persiapan
Setiap tim diberi waktu untuk melakukan riset tentang penyebab dan dampak pemanasan global. Mereka harus merancang solusi kreatif untuk mengurangi dampak negatifnya. Di akhir bab ini, setiap tim harus menyusun presentasi yang akan mereka bagikan dalam turnamen.
Bab 3: Turnamen Pemanasan Global
Turnamen dimulai dengan presentasi dari setiap tim. Guru dan siswa lainnya akan menilai presentasi berdasarkan kreativitas, keakuratan informasi, dan kesesuaian dengan misi penyelamatan Bumi mereka. Setiap tim diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada tim lain, menciptakan suasana yang kompetitif namun tetap mendukung.
Bab 4: Tantangan Interaktif
Setelah presentasi, setiap tim dihadapkan pada tantangan interaktif yang menguji pengetahuan mereka tentang pemanasan global. Tantangan ini termasuk permainan papan khusus, pertanyaan cepat, dan eksperimen sederhana untuk memahami konsep ilmiah dengan cara yang menyenangkan.
Bab 5: Kolaborasi Antar Tim
Dalam bab ini, tim-tim bersaing secara kooperatif dalam kegiatan lapangan yang melibatkan pengukuran suhu, analisis data cuaca, dan pemahaman lebih lanjut tentang dampak pemanasan global di lingkungan sekitar sekolah.
Bab 6: Penilaian dan Penghargaan
Akhirnya, setiap tim dinilai berdasarkan presentasi, partisipasi dalam tantangan interaktif, dan kolaborasi antar tim. Tim dengan penilaian tertinggi mendapatkan penghargaan "Penyelamat Bumi Terbaik" sementara setiap anggota tim mendapat pengakuan untuk kontribusi mereka.
Hasilnya
Turnamen ini tidak hanya meningkatkan pemahaman siswa tentang pemanasan global, tetapi juga membangun kerjasama tim, keterampilan riset, dan kemampuan berbicara di depan umum. Para siswa tidak hanya belajar dari guru mereka, tetapi juga dari teman-teman sekelasnya. Selain itu, semangat kompetisi yang sehat membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan memacu motivasi belajar siswa.
Dengan semangat yang tinggi, para siswa kembali ke rumah dengan pengetahuan baru tentang pemanasan global dan keyakinan bahwa mereka bisa menjadi bagian dari solusi untuk menyelamatkan Bumi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H