Mohon tunggu...
Kasri Podding
Kasri Podding Mohon Tunggu... Penulis - Animal Science Engineer. Departement of Nutrition and Animal Feed. Hasanuddin University. Single Attaracted to🧕

#Idola Muhammad SAW. #Natural FEED #POULTRY NUTRITIONS Bersandarlah kepada kedua kalimat syahadat maka kamu akan menemukan jati dirimu dan Tuhanmu "BISMILLAH".

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Menjalani dengan Responsibility

11 Mei 2024   08:35 Diperbarui: 14 Mei 2024   18:32 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Mungkin banyak yang berpikir mengenai hidup kita yang sekarang ini. Entah perspektifnya negatif atau positif itu bukan masalah dalam hidup kita. Saat ini saya menjalani hidup yang benar-benar free dari toksitas dan menghiraukan semua mengenai paradigma-paradigma yang tidak membangun. Kita boleh melakukan validasi ke diri sendiri tetapi jangan pernah menjatuhkan individu tanpa kita sadari dengan ulah kita mentuhankan validasi. Hidup ini suatu hal yang simple, gak perlu dirisaukan sampai menjadikan kita OVT (Overthingking) yang membuat energi positif dalam tubuh akan berkurang dan diselimuti energi negatif, sehingga apa yang terjadi? Tubuh kita akan merespon dan akan bekerja di luar kemampuannya serta menjadikan munculnya oksidatif yang semakin ganas merasuki pikiran dan mental. Firman Tuhan dalam kitabnya menyampaikan bahwa segala sesuatu yang kita cintai akan berdampak buruk dan akan menjadi musibah besar karena Tuhan cemburu dengan kecintaan kita terhadap benda yang diciptakannya serta menjadikan kita manusia angkuh tanpa kita sadari.

Saatnya saya harus bicara kenapa sih saya memilih kuliah di luar tempat asal saya dilahrikan dan memilih pulau Jawa sebagai tempat berlabuh dan memadu kasih yang dapat mementuk jiwa, pikiran, dan mental saya lebih bijaksana menuju kedewasaan yang sempurna. Semuanya berawal dari kata "Responsibility (Tanggung Jawab)". Mungkin kita sadar atau tidak bahwasanya kita hidup di dunia bukan hanya ditugaskan foya-foya, saling komparasi privilege, dan saling mengadu paras kecantikan-ketampanan, namun lebih dari itu. Sadarkah kalian bahwasanya ketika di dalam perut orang tua kita, yang masih berumur 120 hari, kita melakukan perjanjian sakral primordial antara individu dengan Tuhannya serta menjadi ikrar seutuhnya sampai ruh suci masuk ke dalam tubuh yang penuh kubangan lumpur darah. "Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)" (Surat Al-Araf: 172). Tuhan udah menggaris bawahi takdir kita masing-masing dan memberikan headline sesuai versi si-individunya, tinggal kita menanggapi takdir tersebut. Apakah masuk kategori positif atau kategori negatif atau melakukan sintesis keduanya?. Percayalah, bahwa takdir kita semuanya baik dimata para penghuni langit. Kita kembali ke kata responsibility, hidup di dunia hanya ditugaskan saling berbagi dan menjadi pimimpin untuk diri sendiri serta berbagi kasih (Tenggang rasa) dengan sesama (HUMANISME).

Saya percaya bahwasanya ada tugas penting yang Tuhan amanahkan untuk sekolah di Malang. Awalnya, Niat sekolah di malang tidak pernah terbersit, di dalam otak alam bawah sadar saya dan yang selalu muncul hanya kota istimewah yang sekarang dikenal Yogyakarta. Why? Pada waktu itu saya bermimpi menjadi seorang aktivis penggerak literasi radikal (akar) di Yogyakarta dan menjadi role model pemuda masa depan ketika saya sekolah di Yogyakarta, dari situlah saya berambisi menjadi lulusan tercepat dan tercatat hanya 3 Tahun 5 bulan. Mungkin banyak yang bertanya kok bisa secepat itu?. Semua berwal dari pertukaran pelajar di Lampung waktu semester 5 yang membuat saya harus mengambil matakuliah di semseter 7 di kampus asal saya serta membuat saya harus multitasking dan job karena masih meiliki banyak amanah di organisasi, semua itu bisa saya lewati sampai lulus sarjana sesuai dengan planing.

Ternyata mimpi yang saya tanamkan tidak terwujud sehingga mengharuskan saya harus gap years beberapa tahun. Tuhan gak pernah diam dengan planing ke individunya, Tuhan masih memberikan untuk dapat merefleksikan semua kejadian itu dengan membentuk mental individunya lebih kuat dengan tantangan zaman. Tepat 2 tahun gap years, cahaya ilahi terbentang dari arsy (singgasana) menuju bumi dan merasuki jiwa dan pikiran hamba-hamba yang yakin akan ke Esaanya. "wattaqullah, wa yu'allimukumullh, wallahu bikulli syai'in 'alm (Bertakwalah kepada Allah, Allah memberikan pengajaran kepadamu dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu) (Al- Baqarah: 282). Ayat inilah yang memperkuat semangat hidup dalam menjadi hari-hariku yang penuh tanda tanya.

Malang, saat ini membuatku terkesima. Bukan karena tempatnya tetapi banyak kejadian-kejadian yang merefleksikan kembali ke masa lalu. Pertama, nama Kasri yang selama ini saya gak tahu artinya, ternyata ada di Malang dan digunakan sebagai nama Kecamatan. Mungkin hal ini terlalu mendramatisir dan over cocoklogi, tapi ini fakta. Kedua, Kabupaten saya mempunyai hubungan dengan kerajaan Singhosari hasil ekspedisi Raja Kertanagara pada tahun 1275-1286  (Abad-13) dan diteruskan pada kerjaan Majapahit. Di sini saya sadar bahwa julukan Butta toa (Tanah Tua) merupakan warisan leluhur yang patut direkonstruksi dan memperlebar sayap keabadiannya, Ketiga, mendapatkan panggilan siarah ke makam pahlawan di Ngantang, Jawa Timur, anak Sultan Hasanuddin yang dikenal Karaeng Galesong. Ketika saya profiling menggenai beliau saya terkejut tempat lahirnya sama dengan saya. Dulu sebelum saya berangkat ke Malang. Ibuku menitipkan tanah yang di masukan ke dalam plastik dan mengatakan ke saya "Bawalah tanah ini, sejauh apapun langkah mu, tanah ini akan selalu merindukan ke pulanganmu. Mungkin ini isyarat saya bertemu dengan leluhurku yang ada di malang. Allahu A'alam bissawab. Keempat, saya mendapatkan sahabat yang kehidupannya hampir mirip dengan skenario yang kujalani, mulai dari pedihnya menatap masa depan, terlahir sebagai anak desa, memiliki penyakit yang sama diderita, dll. This's not make sanse. Rencana Tuhan yang lebih indah, seindah apa yang tidak bisa kita pikirkan. Tuhan hanya memerintahkan kita menjadi individu penerang kegelapan dan menjalankan responsibility sesuai janji primordial yang terikat dalam ruh keabadian.

Ir. Kasri, S.Pt., IPP.
11 Mei 2024, Jawa Timur, Malang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun