Mohon tunggu...
Kasri SE
Kasri SE Mohon Tunggu... wiraswasta -

Saya adalah seorang blogger di Pekanbaru. Berbagai hal tentang Riau saya tulis di blog pribadi; kelilingriau.blogspot.com dari sudut pandang saya.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Bakar Tongkang dan Thaipusam di Selangor

30 April 2013   02:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:23 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

tongkang diarak di tengah lautan manusia (bagansiapiapi.net) Sekejab lagi, ritual Bakar Tongkang segera berlangsung di Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Riau, Indonesia. Biasanya berlangsung setiap Juni. April-Juni; satu bulan lagi. Inilah destinasi dunia yang dimiliki Indonesia yang bertempat di Rokan Hilir. Hebat!!! Bakar Tongkang adalah ritual tahunan masyarakat komunitas Tionghoa di Bagansiapiapi yang telah terkenal di mancanegara, bahkan sudah masuk dalam kalender visit Indonesia. Setiap tahunnya ritual ini mampu menyedot ribuan wisatawan manca negara, sebut saja Malaysia, Singapura, Thailand, Taiwan hingga Tiongkok Daratan. Upaya promosi juga terus dilakukan oleh pemerintah setempat. Makna dari pembakaran kapal atau tongkang ini adalah upacara peringatan atas dewa laut Ki Ong Yan dan Tai Su Ong yang merupakan sumber dua sisi, antara baik dan buruk, suka dan duka, serta rejeki dan malapetaka. Dari kepercayaan etnis Tionghoa Bagansiapiapi, dewa telah membawa para lelulur mereka dengan selamat hingga sampai dan menetap di tanah Bagansiapiapi, setelah terjadinya perang saudara di Tiongkok beberapa ratus tahun silam. salah satu prosesi bakar tongkang (bagansiapiapi.net) salah satu prosesi bakar tongkang (bagansiapiapi.net) Setiap helatan Bakar Tongkang, biasanya Kota Bagansiapiapi menjadi lautan manusia. Bahkah jauh hari sebelumnya, semua penginapan sudah full booking. Bahkan berdampak kepada sejumlah hotel dan penginapan di daerah tetangga, Kota Dumai. Dumai-Bagansiapiapi relatif dekat. Paling menempuh perjalanan sekitar 3-4 jam. Bahkan bisa lebih cepat, jika kondisi jalannya mulus. Praktis bagi wisatawan yang tak lagi kebagian penginapan di Bagansiapiapi, memilih mencari alternatif di Kota Dumai. Bahkan tidak sedikit pula langsung dari Kota Pekanbaru, yang berjarak sekitar 135 km. Atau menempuh perjalanan sekitar 5-6 jam. Begitulah antusiasnya orang-orang yang ingin menyaksikan ritual Bakar Tongkang. Mulai dari masyarakat tempatan sampai manca negara berbondong-bondong menuju Kota Bagansiapiapi. Artinya, Ritual Bakar Tongkang tidak lagi sebatas kegiatan religi oleh komunitas masyarakat Tionghoa, tapi sudah menjelma menjadi event wisata dunia yang sangat menarik dan ditunggu-tunggu.

acara puncak dengan membakar tongkang (kabarrohil.blogspot.com) Untuk itu butuh perhatian serius oleh pemangku kepentingan atau stakeholder negeri ini, untuk membangun fasilitas pendukung, seperti sarana jalan yang mulus, ketersediaan penginapan yang cukup dan fasilitas pendukung lainnya yang memadai. Sehingga wisatawan benar-benar termanjakan. Kondisi ini mengingatkan saya pada ritual Thaipusam di daerah Gombak, Negeri Selangor, Malaysia. Kebetulan saya berkesempatan menyaksikan prosesi ini Januari 2013 lalu. Thaipusam adalah kegiatan religius bagi penganut Hindu dunia, termasuk di Malaysia, untuk menghormati Dewa Murugan atau yang dikenal sebagai Dewa Subramaniam. Di Malaysia perayaannya berlangsung di Batu Caves, yang berjarak hanya 20-30 menit dari Kuala Lumpur. Ya relatif dekat, karena didukung jalan tol yang mulus atau bisa naik kareta api listrik yang cepat.
ribuan peserta thaipusam menyemut menuju perut goa batu caves Lewat prosesi Thaipusam, mereka penganut Hindu mengharapkan pengampunan dosa, bermohon dikabulkan dari berbagai pengharapan dan ada juga sebagai wujud syukur atas pencapaian yang didapat. Di antara rangkaian prosesinya, peserta berjalan tanpa alas kaki dengan menjilat-jilat api. Ada juga peserta yang badannya ditusuk dengan benda tajam, seperti kawat, mata pancing dan benda tajam lainnya. salah satu prosesi thaipusam seperti pada foto ini salah satu prosesi thaipusam seperti pada foto ini Melihat prosesi yang sedang berlangsung itu, hampir mirip dengan rangkaian kegiatan ritual Bakar Tongkang di Bagansiapiapi. Bedanya, Thaipusam difasilitasi etnis India, sementara Bakar Tongkang etnis Tionghoa. Tapi ada kesamaan dari dua kegiatan religi ini, yakni sama-sama dikemas menjadi event wisata yang sangat menarik. Thaipusam juga sudah mendunia. Selama tiga hari pelaksanaannya, sedikinya tersedot sekitar 2 juta wisatawan keluar masuk Malaysia. Sungguh jumlah yang sangat fantastik. Tapi pemerintah negeri Selangor sangat siap menerima kunjungan jutaan wisatawan tersebut. Terbukti, hotel-hotel tersedia cukup dan sejumlah transportasi pendukung dibangun dengan sangat apik. Ya itu tadi, untuk bisa sampai ke lokasi acara, ada jalan tol, kereta api cepat, fly over dan sarana pendukung lainnya. Praktis pengunjung sangat mudah untuk bisa menjangkau lokasi acara. Bahkan di Malaysia, hari Thaipusam dijadikan cuti umum di beberapa negara bagian, seperti Selangor, Negeri Sembilan, Johor, Perak dan Pulau Pinang. Terus bagaimana dengan prosesi Bakar Tongkang. Saya pikir punya potensi yang sama hebatnya dengan Thaipusam. Tinggal bagaimana pengemasannya menjadi lebih apik, sehingga wisatawan dunia juga punya kesan positif. Kemudian butuh perhatian serius pembangunan infrastruktur pendukung, seperti jalan dan penginapan yang cukup. Kalau bisa dibangun rel kareta api atau jalan tol menuju Bagansiapiapi, seperti yang ada di Selangor, wah bisa lebih dahsyat lagi. Kalau itu bisa terwujud, saya yakin dan percaya, kegiatan Bakar Tongkang dari tahun ke tahun akan menyedot wisatawan manca negara yang terus membludak, termasuk dari Eropa. Bahkan bisa berdampak positif untuk sektor lainnya di Bagansiapiapi dan sekitarnya. Tapi ini jelas butuh dukungan stakeholder yang lebih kuat, seperti pemerintah provinsi dan pusat. Jika semua stakeholder punya pemikiran yang sama dan punya perhatian serius, saya pikir tak ada yang tidak mungkin. Bahkan bisa lebih dahsyat dari yang dimiliki Selangor dengan Thaipusamnya. Tapi mungkin terlalu muluk jika berharap dibangunkan rel kareta api atau jalan tol tembus ke  Bagansiapiapi, seperti yang terdapat di Selangor. Tapi minimal dibaguskan saja jalan yang sudah ada, dengan aspal kualitas bagus sudah cukup juga. Tak ada lagi lobang, tak ada lagi jalan hancur dan dua jalur, wah, lumayan bagus juga tu. Minimal dari simpang Ujung Tanjung sampai ke Bagansiapiapi, sebagai pusat dilangsungkannya Bakar Tongkang. Semoga saja bisa terwujud, Amin. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun