Mohon tunggu...
Kasnaeny Karim
Kasnaeny Karim Mohon Tunggu... Guru - Lahir di kota Makassar

bekerja sebagai pengajar di salah satu PTS

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PKM-Entrepreneurial Marketing bagi Koperasi Pasca PPKM Covid-19 (Pendanaan DRTPM Kemendikbud Ristek)

31 Agustus 2022   21:24 Diperbarui: 5 September 2022   08:15 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tim Dosen Pengabdi pada Masyarakat dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muslim Indonesia, yang diketuai oleh Dr. Kasnaeny Karim, S.E. M.Si. didampingi oleh Ir. Sattar, ST., M.Si., Ph.D, dan Muhammad Haerdianyah Syahnur, ST., MM. sebagai anggota Tim, serta dibantu oleh mahasiswa, Nadya Anjani, Syalsabila Juwita, Tenri Abeng, dan Kurnia Putri Insani, pada tanggal 13, 14 dan 28 Agustus 2022, menggelar kegiatan Program Kemitraan Masyarakat dalam bentuk penyuluhan dan pelatihan mengenai Enterpreneurial Marketing. 

Peserta diberikan pelatihan ini dengan maksud untuk meningkatkan kemampuan anggota koperasi dalam menciptakan produk iniovatif dan peningkatan sumber daya manusia dalam memasarkan produk yang dihasilkan oleh anggota koperasi di pasar lokal hingga nasional.  

Pelatihan ini dilakukan mengingat pasca pandemi, banyak usaha kecil yang kesulitan untuk mengembangkan diri. Untuk itu, materi yang diajarkan adalah perbaikan pada produksi dan alur produksinya, serta pengembangan SDM Koperasi.

Untuk mendukung hal tersebut, maka materi yang diajarkan terkait dengan entrepreneurial marketing pada hari pertama adalah Business Model Canvas, dan Pembuatan Standard Operational Procedure (SOP), disertai dengan praktek langsung oleh anggota koperasi, serta materi mengenai pentingnya standardisasi produk UMKM. 

Pada hari Kedua diajarkan mengenai Komunikasi Pemasaran dan Markering digital, dan hari ketiga adalah materi dan motivasi mengenai kiat memulai usaha dan cara mengakses pasar, inovasi produk, dan diakhiri dengan materi penyusunan Laporan Keuangan untuk dapat mengakses pendanaan perbankan. Keseluruhan materi disertai dengan tanya jawab, diskusi, dan praktek.

Materi ini di bimbing langsung oleh narasumber yang sudah pakar di bidangnya dan memiliki pengalaman dalam bidang yang diajarkan, yakni Dr. Ir. Muhammad Jibril Tajibu, S.E., M.Si. yang merupakan praktisi terkait teknologi Informasi dan Business Model Canvas. Materi terkait Standardisasi Produk dibawakan oleh pembina SNI Dr. Fahrisal Husain, S.E., M.Si., Dr. Hasniaty, S.E., MM, yang memiliki keahlian dalam bidang komunikasi pemasaran, Muhammad Haerdiansyah Syahnur, ST., MM, yang juga merupakan pengajar Pemasaran dan Teknologi Informasi, Ir. Sattar, ST., M.Si., Ph.D yang telah berpengalaman dalam membuat peralatan berbasis teknologi, dan pada pelatihan ini juga menghadirkan Lily Nuryah, AMD yang merupakan praktisi kewirausahaan dan memiliki usaha cemilan dengan Merk “Bunly” agar peserta tidak hanya mendapatkan materi akan tetapi juga bisa termotivasi dan mendapatkan kiat-kiat dalam merintis usaha dan strategi pemasarannya.

Peserta terlihat sangat antusian dan menikmati sesi setiap pelatihan karena diselingi dengan tugas-tugas yang dirancang menjadi permainan menarik, sehingga membuat peserta tidak merasa terbebani dalam menyelesaikan tugasnya.

Akhirnya Tim PKM mengucapkan Terima kasih kepada DRTPM Kemendikbud Ristekdikti, LPkM Universitas Muslim Indonesia, Makassar, dan Pengurus Koperasi Wasilah, dan beberpa anggota dari koperasi lainnya sebagai peserta.

Materi Business Model Canvas
Materi Business Model Canvas

Praktek pembuatan BMC
Praktek pembuatan BMC

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun