Proyek BlankOn bertujuan untuk mengembangkan ekosistem baru dalam konteks perangkat lunak bebas dan terbuka. Pengembangan dilakukan dengan cara meningkatkan kecakapan sumber daya lokal sehingga mampu dan kompeten di dalam pengembangan perangkat lunak bebas dan terbuka, mulai dari yang teknis seperti pengembangan aplikasi dan distribusi Linux, hingga hal-hal non-teknis seperti kepemimpinan dan kemampuan membangun komunitas hingga solusi komersial berbasis BlankOn. Selengkapnya dapat dibaca di http://dev.blankonlinux.or.id/wiki/Misi.
Tentang YPLI
YPLI adalah organisasi nirlaba yang bergerak dalam pengembangan software dan sumber daya manusia di bidang Linux, ”Free Software, dan Open Source Software” (FOSS) di Indonesia. Situs Internet YPLI adalah http://www.ypli.or.id/.
Catatan:
- BlankOn dan logo BlankOn adalah merek terdaftar YPLI.
- Linux adalah merek dagang terdaftar milik Linus Torvalds.
- Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah hak cipta Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia.
- Merek dagang dan hak cipta lain yang dirujuk catatan ini adalah kepunyaan masing-masing pemiliknya.
Siaran Pers Peluncuran BlankOn 8.0 Rote
Thu, 16 Aug 2012
Internet, 17 Agustus 2012.
Pada hari ini, Yayasan Penggerak Linux Indonesia (YPLI) dan Tim Pengembang BlankOn dengan bangga mengumumkan terbitnya BlankOn versi 8.0 yang diberi nama “Rote”. Fitur BlankOn menggunakan teknologi terbaru yang populer di Linux, termasuk kernel Linux 3 dan lingkungan destop Manokwari yang dibangun para pengembang BlankOn di atas landasan GNOME 3. Rote mendukung perangkat lunak untuk hiburan yang siap langsung pakai tanpa memasang “codec” multimedia tambahan, dukungan akses Internet dengan yang sangat ringan untuk menjelajah web serta komunikasi pesan instan dan jejaring sosial, juga fitur-fitur perkantoran. Selain itu, Rote menyediakan fitur-fitur olah grafis vektor dan bitmap serta album foto digital. Rote menyediakan ISO CD dan ISO DVD.
Rahman Yusri Aftian yang memimpin rilis Rote ini menjelaskan: “BlankOn Rote adalah versi BlankOn yang benar-benar keren, BlankOn yang diturunkan dari Debian sebagai induknya, menambahkan Manokwari sebagai destopnya dan BlankOn yang penuh dengan tantangan dalam pengembangan serta sangat ringan dalam digunakan.“
BlankOn 8.0 Rote menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris sebagai bahasa utama yang digunakan pada antarmukanya. Selain ini dengan bantuan komunitas BlankOn di Banyumas, Rote juga menyediakan Bahasa Banyumasan. Langkah ini diharapkan dapat menjadi alat sosialisasi istilah-istilah bidang komputer pada Bahasa Indonesia dan Bahasa Banyumasan yang selama ini dianggap aneh dan membingungkan. BlankOn 8.0 Rote juga turut melestarikan budaya bangsa dengan mengusung dukungan terhadap Aksara Nusantara, yang pada versi ini mendukung dua aksara baru yaitu Rejang dan Jawa di samping Lontara’, Batak Toba, Bali dan Sunda.
“Manokwari sebagai destop yang ramah dan mudah dikonfigurasi sesuai keinginan, ringan dan cepat.” ujar Mahyuddin Ramli, salah seorang pengembang BlankOn 8.0 Rote yang tinggal di Aceh. BlankOn 8.0 Rote juga dikembangkan dengan maksud sebagai pelatihan bagi para pengembang dalam negeri dalam hal kolaborasi daring (”online”) dan pengembangan produk perangkat lunak bebas/terbuka, yang mana proses pengembangannya total dilakukan secara daring menggunakan jalur situs web, milis dan kanal IRC.